Berita

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memegang dokumen aplikasi yang diajukan oleh Finlandia dan Swedia/Net

Dunia

Mayoritas Warga Finlandia Ingin Masuk NATO Lebih Dulu dari Swedia

JUMAT, 03 FEBRUARI 2023 | 10:39 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Hasil survei Taloustutkimus yang dirilis Ilta-Sanomat pada Kamis (2/2), menunjukkan bahwa mayoritas warga Finlandia setuju negaranya masuk NATO lebih dulu dibanding Swedia.

Jajak pendapat itu muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dapat menerima keanggotaan Finlandia lebih dulu, karena Swedia masih bermasalah dengan aksi pembakaran Al Quran.

Survei yang diadakan antara 30 Januari dan 1 Februari tersebut menujukkan 53 persen dari 1.021 responden yang terlibat mengatakan tidak untuk pertanyaan "apakah Finlandia harus menunggu Swedia bahkan jika butuh waktu lebih lama untuk meratifikasi aksesi Swedia, misalnya, karena tentangan dari Turki."


Hanya 28 persen yang yakin bahwa Finlandia harus menunggu Swedia untuk bergabung bersama aliansi militer pimpinan AS.

Sejak Mei tahun lalu, Finlandia dan Swedia telah mendaftar untuk bergabung dengan NATO sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Tetapi pengajuan keanggotaan tidak kunjung terealisasi karena Turki dan Hongaria belum mau memberikan izinya.

Alasan penolakan Ankara berkaitan dengan dugaan dukungan kedua negara terhadap pemberontak Kurdi di wilayah mereka.

Namun Turki sangat geram dengan Swedia, karena negara itu menolak mengekstradisi puluhan ekstremis Kurdi, bahkan yang terbaru mengizinkan aksi pembakaran Al Quran di Stockholm.

Menanggapi aksi yang banyak dikutuk tersebut, Erdogan pekan lalu membuat perbedaan yang jelas antara posisi yang diambil oleh Swedia dan Finlandia dalam beberapa bulan terakhir.

Erdogan mengatakan Finlandia mungkin bisa masuk NATO lebih dulu dibandingkan Swedia.

Sementara Finlandia pada Senin (30/1), menyatakan sikapnya untuk tetap masuk NATO bersama Swedia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya