Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM)/Net

Politik

Sentil Stafsus Sri Mulyani, Iwan Sumule: Rasio Utang Aljazair Lebih Tinggi, Tapi Bisa Gratis Banyak Hal

SELASA, 31 JANUARI 2023 | 09:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pujian dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon untuk pemerintah Aljazair dalam menjamin harga murah bagi rakyat berujung “percekcokan” di Twitter. Ini lantaran Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo seolah tidak terima dengan pernyataan yang disampaikan mantan wakil ketua DPR RI itu.

Mulanya, Fadli Zon berkicau tentang harga bensin di Aljazair yang 3 kali lipat lebih rendah dari Indonesia. Tidak hanya itu, negeri di Afrika Utara tersebut juga menggratiskan tarif jalan tol bagi rakyatnya.

“Di Aljazair, harga bensin Rp. 3000,-/liter; harga solar Rp. 1700,-/liter. Jalan tol ribuan kilometer gratis. Tak ada satupun ruas tol berbayar. Luar biasa,” kicau Fadli Zon pada Minggu (29/1).


Seolah tidak terima, Yustinus Prastowo menyambar kicauan Fadli Zon tersebut. Dia turut mengunggah bagan perbandingan antara Indonesia dan Aljazair, meliputi cadangan minyak, produksi mintak mentah, populasi, dan rasio utang terhadap PDB.

Disebutkan dalam bagan tersebut bahwa cadangan minyak Aljazair sebanyak 12,2 miliar barel di tahun 2021. Sementara Indonesia hanya 2,48 barel.

Produksi minyak mentah Indonesia juga kalah, yaitu 619.770 barel berbanding Aljazair sebesar 1.021.000 barel. Sedangkan populasi Indonesia lebih banyak ketimbang Aljazair, yaitu 277 juta berbanding 44 juta.

Di antara perbandingan njomplang tersebut, Prastowo tampak ingin menonjolkan bahwa rasio utang Indonesia masih lebih baik dibanding Aljazair. Rasio utang terhadap PDB Indonesia hanya 41,6 persen, sementara Aljazair 62,99 persen.

“Pak Fadli Zon mungkin perlu membandingkan ini juga. Aljazair punya cadangan minyak 5x Indonesia, lifting 2x Indonesia, dan jumlah penduduk hanya 1/6 Indonesia. Eh…rasio utang Aljazair 62,99%. Di sini rasio utang 39,57% (2022) sdh Anda nyinyirin habis2an,” ujar Prastowo.

Penjelasan Prastowo ini lantas disambar dengan sindiran pedas oleh Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule. Dia menyoroti hal fundamental di balik rasio utang tinggi Aljazair, yaitu bisa memberi banyak subsidi untuk rakyat. Hal ini berbeda dengan Indonesia, di mana utang justru membuat rakyat terbebani. Mulai dari subsidi yang banyak dikurangi hingga pungutan pajak yang kian banyak dan tinggi.

“Rasio utang Aljazair lebih tinggi, tapi bisa gratis banyak hal, berarti utang untuk rakyat, bukan untuk orang kaya. Indonesia memang beda, pemimpinnya suka bohongin rakyat, juga diperas dengan pajak. Negara tak bisa menjamin rakyatnya berdaulat secara ekonomi, sosial dan politik,” tutur Iwan Sumule, Selasa (31/1).

Prastowo menyambar kicauan ini, seolah tidak senang dengan pernyataan Iwan Sumule. Dia meminta agar ada penjelasan lebih lanjut mengenai dua hal. Yaitu tentang klaim bahwa Aljazair banyak yang gratis dan kalimat “diperas dengan pajak.  

“Mungkin bisa diinfokan lebih lanjut “gratis banyak hal” ini apa saja ya? Lalu “diperas dengan pajak” ini contohnya apa saja? Supaya diskusi kita tertib berbasis data dan fakta, bukan subyektivitas berdasar sentimen,” balasnya pada Iwan Sumule.

Dengan gaya santai, Iwan Sumule mengulas lagi mengapa pernyataannya itu bisa keluar. Hal ini karena Prastowo menyindir bahwa rasio utang Aljazair lebih tinggi dari Indonesia. Iwan Sumule lantas mengambil apa yang disampaikan Fadli Zon untuk membuat perbandingan kedua negara dalam mengelola utang. Di mana dengan utang Aljazair bisa membuat harga BBM murah dan jalan tol gratis.

“Nah, saya sampaikan bahwa rasio utang Aljazair tinggi, tapi bisa gratis banyak hal, contoh disampaikan Bung Fadli Zon. Dan soal pajak, apa tak merasa pajak rakyat tinggi dan segala macam rakyat dipajakin?” tanyanya balik.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Pernyataan Ferry Irwandi Sangat Tidak Etis dan Berbahaya

Minggu, 07 Desember 2025 | 23:55

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Dinas LH Harus Bertanggung Jawab Buntut Sopir Truk Meninggal Kelelahan

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Taiwan dan Omega Taiyo Bersinergi Perkuat Manufaktur Cerdas Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 14:12

Prabowo Tambah Anggaran Bencana Provinsi Rp20 M dan Kabupaten Rp4 M

Senin, 08 Desember 2025 | 13:57

KPK Ngaku Miliki Kajian soal Dugaan Illegal Logging di Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:56

Menyingkap Sisi Politik di Balik Kenaikan Harga Beras

Senin, 08 Desember 2025 | 13:45

Cek Tanggul

Senin, 08 Desember 2025 | 13:38

PKB Seleksi Calon Ketua DPW Lewat Tes Berlapis

Senin, 08 Desember 2025 | 13:30

100 Musisi Gelar Konser Amal untuk Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 13:28

KPK Digugat Gegara Bobby Nasution

Senin, 08 Desember 2025 | 13:23

VinFast Gelontorkan Rp8,3 Triliun Bangun Pabrik Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 13:22

Selengkapnya