Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Hampir Punah, Pemberantasan Penyakit Cacing Guinea Masuki Tahap Akhir

RABU, 25 JANUARI 2023 | 14:15 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Upaya pemberantasan penyakit cacing guinea atau guinea worm diseases (GWD) mengalami kemajuan. Penyakit parasit tersebut diyakini akan punah.

Lembaga Carter Center dari Amerika Serikat (AS) mencatat upaya pemberantasan GWD selama beberapa dekade ini sudah mengalami tahap akhir. Sejak tahun lalu, hanya tercatat 13 kasus GWD di seluruh dunia.

"13 infeksi terjadi di empat negara di Afrika sub-Sahara.  Enam kasus manusia dilaporkan di Chad, lima di Sudan Selatan, satu di Ethiopia dan satu di Republik Afrika Tengah, yang masih dalam penyelidikan," lapor Carter Center, Selasa (23/1).


Meski begitu, fase akhir ini dinilai yang paling sulit untuk membuat penyakit tersebut benar-benar hilang.

"Kami benar-benar berada di tengah-tengah perjalanan terakhir dan ini akan menjadi perjalanan terakhir yang sangat panjang dan sulit," kata Direktur Program Pemberantasan Cacing Guinea, Adam Weiss, seperti dimuat Al Jazeera.

Infeksi cacing ini sangat rentan menyerang masyarakat miskin di daerah terpencil dan daerah konflik, yang tidak memiliki air bersih dan aman untuk diminum.

Selain itu, daerah berkonflik dianggap mempersulit tim kesehatan untuk datang dari rumah ke rumah untuk menawarkan bantuan, pengecekan kesehatan, dan melatih masyarakat untuk menyaring air minumnya.

Dalam GWD, parasit ini dilaporkan dapat tumbuh hingga sepanjang 1 meter (3 kaki) di dalam tubuh manusia, setelah mereka meminum air kotor yang telah terkontaminasi.

Cacing tersebut dapat bertahan hingga satu tahun sebelum bermanifestasi dengan menyakitkan, yang seringkali menyerang melalui kaki atau bagian tubuh vital lainnya.

Pada 1986 lalu, penyakit itu telah menginfeksi 3,5 juta orang, angka ini terus melandai hingga kini, karena cacing Guinea merupakan penyakit manusia kedua, setelah cacar yang tengah diupayakan untuk diberantas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya