Berita

Seorang penjaga IRGC memegang bendera Hizbullah/Net

Dunia

Salurkan Dana untuk Hizbullah, Pengusaha Lebanon Dijatuhi Sanksi AS

RABU, 25 JANUARI 2023 | 12:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Departemen Keuangan Amerika Serikat pada Selasa (24/1) menjatuhkan sanksi kepada seorang pria Lebanon karena perusahaan miliknya diduga menyalurkan uang ke Hizbullah yang didukung Iran.

Salah satu orang yang terkena sanksi, Hassan Moukalled, disebut memainkan peran kunci dalam memungkinkan Hizbullah untuk mengeksploitasi dan memperburuk krisis ekonomi Lebanon.

Moukalled dituduh berurusan dengan pejabat keuangan senior Hizbullah yang terkena sanksi, Muhammad Qasir. Ia juga terlibat kesepakatan bisnis dengan Rusia.


Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menilai Moukalled sebagai seorang pengusaha oportunistik yang mengeksploitasi penduduk Lebanon yang telah menderita.

"Ia  secara finansial mendukung organisasi teroris Hizbullah, dan bahkan membantu mengamankan senjata,” katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (25/1).

Moukalled, yang memiliki lebih dari 53.000 pengikut di Twitter, menggambarkan dirinya sebagai pemimpin redaksi ekonomi immarwaiktissad.com, greenarea.me, dan russia-now.com.

Kedua putra Moukalled, Rayyan dan Rani, juga dikenai sanksi pada Selasa. Ini adalah bulan ketiga berturut-turut pemerintahan Biden mengeluarkan serangkaian sanksi terkait Hizbullah.

Bulan lalu, tiga individu dan dua perusahaan di Lebanon disanksi karena menyediakan layanan keuangan dan senjata kepada kelompok yang didukung Iran.

Dan pada bulan November, anggota jaringan penyelundupan minyak internasional yang memfasilitasi perdagangan minyak dan menghasilkan pendapatan untuk Hizbullah dan Pasukan Quds Iran juga dikenai sanksi.

AS dan negara-negara Barat telah memasukkan Hizbullah ke dalam daftar hitam selama beberapa dekade, dan beberapa negara Teluk mengikutinya dalam beberapa tahun terakhir.

Pekan lalu, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan pemerintahan Biden berpandangan jernih tentang ancaman yang ditimbulkan Hizbullah ke Lebanon dan akan terus bekerja untuk melawan dan memerangi pengaruh kelompok itu di negara yang dilanda krisis itu.

“Karena korupsi menggerogoti pertumbuhan ekonomi dan kemampuan individu untuk menafkahi keluarga mereka, Amerika Serikat berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang mengeksploitasi posisi istimewa mereka untuk keuntungan pribadi,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme Brian Nelson.

“Hari ini, Departemen Keuangan mengambil tindakan terhadap penukar uang yang korup, yang rekayasa keuangannya secara aktif mendukung dan memungkinkan Hizbullah dan kepentingannya dengan mengorbankan rakyat dan ekonomi Lebanon," ujarnya.

Departemen Keuangan mengatakan bisnis layanan uang Moukalled, CTEX Exchange, didirikan tahun lalu sebagai perusahaan depan keuangan di Beirut untuk Hizbullah.

"Perusahaan menerima lisensi dari Bank Sentral Lebanon untuk mentransfer uang di Lebanon dan luar negeri, dan dalam setahun, perusahaan telah memperoleh pangsa pasar yang signifikan dalam sektor transfer mata uang Lebanon dan dilaporkan mengumpulkan jutaan dolar AS untuk Bank Sentral Lebanon," kata departemen tersebut.

Menurut Departemen Keuangan, perusahaan milik Moukalled memberikan dolar AS kepada lembaga Hizbullah dan merekrut penukar uang yang setia kepada kelompok itu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya