Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Jika Tak Terdaftar Sebagai Pemilih, Pelajar di Luar Negeri Bingung Harus Mengadu pada Siapa

JUMAT, 20 JANUARI 2023 | 21:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pendataan pemilih di luar negeri menjadi salah satu aspek yang disorot Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia Kawasan Amerika-Eropa (PPIDK Amerop) dalam kajian kuantitatifnya atau survei yang dilaksanakan PPI Italia sejak 10 hingga 17 Januari 2023.

Hasil survei itu dirilis dalam diskusi virtual yang digelar Koalisi Pewarta Pemilu (KPP) berkolaborasi dengan PPI Italia bertajuk "Persiapan, Tingkat Partisipasi, dan Tantangan Pemilu 2024 di Luar Negeri" pada Jumat (20/1).  

Pemapar kajian yang betindak sebagai Sekjen PPI Italia sekaligus mahasiswa master hukum University of Turin, Erwin Natosmal Oemar memaparkan, hasil surveinya itu memuat persentase pengetahuan masyarakat terkait kolom aduan jika tidak terdaftar sebagai pemilih Pemilu Serentak 2024.

"Satu hal yang penting untuk kita dalami dari informasi terkait kesiapan mahasiswa atau partisipasi mahasiswa dalam pemilu adalah; bagiamana kalau mereka tidak terdaftar atau menemukan pelanggaran pemilu, 'apakah akan mengetahui cara menyampaikan komplen atau temuan?'," ujar Erwin.

Ia merinci, dari total 119 responden yang terlibat dalam survei tersebut, mayoritas menjawab tidak tahu mengenai kanal aduan untuk mendaftar sebagai pemilih.

"Ini juga menarik jawabannya. Hampir 87,39 persen bisa dikatakan 88 atau 90 persen mengatakan tidak tahu," urainya.

Temuan tersebut dinilai Erwin sebagai satu persoalan. Karena dalam hasi survei ini juga ditemukan minat partispasi mahasiswa atau pelajar terhadap Pemilu Serentak 2024 tinggi.

"(Ada) 95 persen mereka (mahasiswa atau pelajar yang ingin berpartisipasi dalam pemilu), pengetahuannya untuk mendapatkan informasi sangat rendah, yaitu 84,03 persen," urainya.

"Permasalahnnya adalah, pelajar atau mahasiswa di luar negeri sebagian besar tidak tahu menyampaikan komplain atau mengklaim pelanggaran yang terjadi terhadap mereka di luar negeri," demikian Erwin menambahkan. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya