Berita

Rosario De Marshall alias Hercules usai diperiksa KPK dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA)/RMOL

Hukum

Usai Diperiksa KPK 6 Jam, Hercules: Saya Malas Ketemu Wartawan

KAMIS, 19 JANUARI 2023 | 17:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Usai enam jam diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA), Tenaga Ahli PD Pasar Jaya, Rosario De Marshall alias Hercules kembali ancam wartawan.

Ancaman itu disampaikan langsung oleh Hercules saat berhadapan dengan wartawan yang menunggunya keluar pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan. Hercules sendiri telah menjalani pemeriksaan sejak pukul 09.47 hingga pukul 16.00 WIB.

"Apa kalian? Hah? Mau nanya apa?" ujar Hercules mengawali pernyataannya kepada wartawan, Kamis sore (19/1).


Saat ditanya soal pemeriksaan, Hercules enggan menjawabnya. Dia meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada tim penyidik KPK.

"Tanya sama penyidik. Nggak ada, nggak ada (yang mau disampaikan). Nanti kalau sampaikan sama kalian, sampaikan kepala, kalian tulisnya kaki. Nanti bilangnya kaki, kalian nulisnya kepala. Tanya penyidik ya," katanya.

Bahkan, saat ditanya soal berapa banyak pertanyaan dari penyidik, Hercules kembali enggan menjawabnya.

"Tanya penyidik. Saya malas ketemu dengan wartawan, karena wartawan itu enggak benar semua, wartawan tuh provokator. Karena orang bicara apa, kalian tulisnya apa kalian. Kalau kalian sama pejabat publik boleh macam-macam. Kalau sama saya jangan macam-macam kalian. Macam-macam saya sikat kalian," tegas Hercules.

Hercules pun kembali mengingatkan wartawan dan media untuk menulis berita sesuai dengan fakta dan tidak boleh membuat tulisan yang tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan. Karena menurutnya, hal itu dapat merusak nama baik orang.

"Orang itu punya keluarga, orang itu punya anak, orang tuh punya saudara, kalian tulis tuh harus berdasarkan fakta, jangan kalian merekayasa. Kalian tulis mengada-ada, katanya media itu harus dilindungi. Lindungi apa? Justru kalian ini yang mengacau. Karena media ini sering menzalimi saya. Saya tidak akan main-main sama kalian. Lebih baik saya selesaikan kalian, saya masuk penjara, itu saja. Saya tidak akan lari (dari) hukum saya," kembali Hercules menegaskan.

Hercules pun mengaku tidak terima ketika pada saat panggilan sebelumnya, yakni pada Selasa (17/1) tidak hadir karena sedang berada di luar kota, namun disebut mangkir.

"Saya kemarin dibilang saya melarikan diri, saya mangkir dari (pemeriksaan). Saya ini tidak ada melarikan diri, mangkir. Mana ada ini Hercules mangkir, nggak ada ceritanya itu. Saya lagi ada urusan perkawinan di sana (Kalsel). Gitu ya. Kalau kalian mau tanya, tanya ke penyidik," jelasnya.

"Itu saya pesan dari saya, jangan menzalimi orang. Itu namanya kalian menzalimi orang. Tulis gak berdasar itu menzalimi orang, itu nggak boleh. Saya pesan kepada kalian tuh gak boleh. Ingat itu! Kalian tuh punya saudara, punya anak, punya apa, tidak mungkin semua tuh nggak akan terjebak dengan hukum, pasti ada," sambungnya.

Hercules pun mengaku enggan merepotkan penyidik dengan kembali berkirim surat panggilan kepadanya. Karena, Hercules mengaku harus menghormati panggilan penyidik tanpa harus memanggil dua kali.

"Iya karena saya menghormati, sangat menghargai surat panggilan. Karena memang saya gak ada, teman-teman media memelintir itu, memplintir itu bahwa seolah-olah saya melarikan dari panggilan itu, itu yang saya tadi bilang sama kalian saya marah itu. Kami nih punya keluarga, kami tuh punya anak. Media itu yang benar, media itu yang bagus, sesuai dengan perbuatan orang itu, jangan merekayasa media itu jangan merekayasa!" tegasnya menutup.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya