Berita

Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc/Net

Dunia

Di Balik Mundurnya Presiden Vietnam, Ada Skandal Megakorupsi Alat Tes Covid-19

RABU, 18 JANUARI 2023 | 13:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pengunduran diri Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah menarik perhatian publik pada skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan banyak pejabat pemerintah, bahkan dugaan keterlibatan ibu negara, Tran Thi Nguyet Thu.

Komite Pusat Partai Komunis Vietnam telah menginformasikan permohonan pengunduran diri Phuc pada Selasa (17/1). Phuc sendiri akan mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya di Majelis Nasional pada hari ini, Rabu (18/1).

"Sepenuhnya menyadari tanggung jawab di hadapan partai dan rakyat, beliau mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari posisi yang ditugaskan, berhenti dari pekerjaannya dan pensiun," kata Komite Pusat Partai.

Keputusan Phuc untuk mundur muncul di tengah penyelidikan Skandal Korupsi Viet A yang dipreteli oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong untuk kampanye anti-korupsi.

Selama proses penyelidikan, mantan Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long beserta mantan Menteri Sains dan Teknologi Chu Ngoc Anh telah dipecat dari kedudukannya di partai.

Sedangkan mantan Menteri Luar Negeri sekaligus Wakil PM, Pham Binh Minh mengundurkan diri bersama pejabat tinggi lainnya di bawah pemerintahan Phuc, Vu Duc Dam.

Skandal Korupsi Viet A juga disebut-sebut menyeret ibu negara, Tran Thi Nguyet Thu dan keluarganya.

Skandal Korupsi Viet A

Sejak pandemi Covid-19, pemerintah Vietnam telah menggandeng Viet A Technology Corporation untuk menyediakan alat tes RT-PCR Covid-19. Namun jumlah yang dihabiskan oleh pemerintah untuk memasok alat tes Covid-19 ditemukan empat kali lebih besar dibanding anggaran untuk vaksin Covid-19, yang memunculkan kecurigaan adanya kolusi.

Kecurigaan pertama muncul pada April 2020, ketika Kementerian Sains dan Teknologi menyebut alat tes Covid-19 tersebut mendapatkan izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat, namun ternyata tidak demikian.

Kemudian belakangan, diketahui harga alat tes PCR tersebut sengaja dinaikkan sebesar 45 persen seharga 20 dolar AS.

Pada September hingga Desember 2021, Viet A juga mengimpor alat tes Covid-19 dari China seharga 0,9 dolar AS dan dipasarkan dengan menyebutnya sebagai produk buatan Vietnam seharga 20 dolar AS.

Pada bulan ini, Direktur Umum Viet A, Phan Quoc Viet mengaku telah menyuap pejabat pemerintah sebesar 800 miliar dong atau Rp 500 miliar untuk alat tes Covid-19. Sehingga penjualan menghasilkan pendapatan melebihi 177 juta dolar dengan keuntungan ilegal sebesar 22 juta dolar AS.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya