Pesawat mata-mata dari Jerman, AWACS, akan segera dikirim ke Rumania pada pekan depan untuk melakukan misi besarnya yaitu memantau aktivitas pasukan Rusia.
Dalam pernyataannya pada Jumat (13/1) NATO menekankan, jet pengintai itu akan tiba di Bucharest Selasa depan, untuk kemudian ditempatkan sekitar 200 kilometer dari perbatasan Ukraina, di mana 180 tentara juga akan dikirim.
“NATO menyiapkan pesawat pengintai Airborne Warning and Control System (AWACS) ke Bucharest, Rumania. Pesawat dijadwalkan tiba pada 17 Januari 2023 dan akan mendukung kehadiran Aliansi yang diperkuat di wilayah tersebut dan memantau aktivitas militer Rusia,†kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Defence News.NATO tidak merinci berapa banyak dari 14 pesawat AWACS yang ditempatkan di Jerman itu akan dikirim ke Rumania, tetapi sebuah sumber menyebutkan sekitar tiga pesawat.
"Pesawat AWACS akan melakukan pengawasan dan pemantauan penerbangan di atas wilayah aliansi pada periode mendatang," tambah NATO.
Pesawat Boeing E-3A Airborne Warning and Control System (AWACS) dirancang untuk memantau wilayah udara. Mereka mampu mendeteksi dan melacak objek udara pada jarak hingga 400 kilometer dan melakukan pengintaian situasi di darat.
Sejak reunifikasi Krimea dengan Rusia dan dimulainya konflik di Donbass pada 2014, pesawat NATO ini secara teratur melakukan penerbangan di atas Laut Hitam. NATO menggunakan pesawat AWACS yang mampu mengisi bahan bakar dalam penerbangan, yang secara signifikan memperluas jangkauan operasinya dan memperpanjang durasi penerbangan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari, NATO telah memperkuat kehadirannya di sisi timur Eropa, termasuk dengan mengirimkan kelompok tempur tambahan ke Rumania, Bulgaria, dan Slovakia.
AWACS telah melakukan "patroli reguler di Eropa timur dan wilayah Laut Baltik untuk melacak pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan NATO" selama perang Rusia-Ukraina, kata pernyataan itu.
Pesawat-pesawat ini sebelumnya berbasis di pangkalan Angkatan Udara di Geilenkirchen di Jerman barat. Pemindahan mereka ke Rumania akan memungkinkan mereka untuk memulai pengawasan wilayah udara Ukraina dan bagian barat Laut Hitam segera setelah lepas landas.