Berita

Presiden Xi Jinping/Net

Dunia

China Bikin Klaim Palsu Soal Pengaruhnya di Kawasan Indo Pasifik

SABTU, 07 JANUARI 2023 | 13:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Banyaknya kekuatan besar yang terlibat dalam upaya peningkatan pengaruh di kawasan Indo pasifik mendorong Beijing melakukan segala cara agar dapat bertahan dan menancapkan kekuatannya di wilayah tersebut.

Melihat bagaimana Amerika Serikat dan Uni Eropa bersatu membangun keterlibatan di kawasan, China menganggapnya sebagai ancaman dan baru-baru ini mencoba untuk membuat klaim palsu tentang kesuksesan prakarsanya di Indo Pasifik.

Pada 21 November tahun lalu, Beijing menyatakan telah menghadirkan perwakilan dari 19 negara dalam Forum Samudera Hindia untuk Kerjasama Pembangunan di Kunming di Provinsi Yunnan, China.


Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, negara-negara yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Indonesia, Pakistan, Myanmar, Sri Lanka, Bangladesh, Maladewa, Nepal, Afghanistan, Iran, Oman, Afrika Selatan, Kenya, Mozambik, Tanzania, Seychelles, Madagaskar, Mauritius, Djibouti dan Australia.

Tetapi, menurut laporan The Singapore Post pada Kamis (5/1), Maladewa dan Australia secara berturut-turut membantah hadir dalam pertemuan yang diprakarsai Kemlu China itu.

Mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Maladewa, Singapore Post melampirkan klarifikasi bahwa mereka telah lama memutuskan untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

"Pemerintah Maladewa tidak berpartisipasi dalam Forum tersebut dan menyampaikan keputusannya untuk tidak berpartisipasi dalam pertemuan tersebut kepada Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Maladewa pada tanggal 15 November 2022," jelasnya.

Sementara itu, bantahan dari Australia datang dari Komisaris Tinggi Australia untuk India Barry O'Farrell meluai akun twitter pribadinya.

"Berlawanan dengan laporan media, tidak ada pejabat pemerintah Australia yang menghadiri Forum Laut China-India Kunming tentang Kerjasama Pembangunan," cuit Barry.

China telah mengupayakan banyak cara untuk mendukung kesuksesannya di kawasan Indo Pasifik, termasuk perjuangan militer mereka dalam membangun hegemoni di laut China Selatan.

Bantuan pembangunan melalui program Belt and Road Inititive (BRI) tak segan China gelontorkan kepada negara-negara miskin, seperti Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Kenya dan Djibouti dan Nepal.

Baru-baru ini, Taliban dam Myanmar juga dilaporkan mulai mendekati China untuk membangun kembali ekonominya yang runtuh akibat konflik dan kekerasan.

AS dan Uni Eropa tak tinggal diam, mereka bersatu untuk menghentikan langkah agresif China dan memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya