Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Setelah Dilarang Pemerintah, Tik Tok Diterpa Banyak Badai Politik dari Kaum Konservatif AS

SABTU, 07 JANUARI 2023 | 01:25 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Undang Undang pelarangan Tik Tok dikalangan pemberintah AS, yang ditandatangani Presiden Joe Biden pekan lalu, menjadi awal dari tantangan besar yang harus dihadapi aplikasi video itu untuk bertahan di negeri Paman Sam.

Dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance, TikTok telah menjadi sasaran politik kaum konservatif AS yang menuduh bahwa aplikasi yang diunduh oleh jutaan anak muda itu dapat menjadi alat mata-mata China.

Awalnya hanya partai Republik AS yang menekan keras larangan tersebut, tetapi kini Demokrat juga ikut bergabung dalam gelombang kritik yang ditujukan pada Tik Tok.

"TikTok setara dengan fentanyl digital. Ini sangat membuat ketagihan dan merusak dan kami melihat data yang meresahkan tentang dampak korosif dari penggunaan media sosial yang terus-menerus," kata anggota parlemen dari Partai Republik Mike Gallagher, seperti dimuat The Star pada Jumat (6/12).

Untuk bisa bertahan di AS, Tik Tok pernah diberikan tawaran melepaskan diri dari ByteDance, untuk menghapus identitas China yang melekat pada mereka.

Saran itu dikeluarkan oleh Mantan Presiden AS, Donald Trump yang memerintahkan agar operasi TikTok  AS dijual ke perusahaan dalam negeri Oracle, sebelum Presiden Biden menjabat dan mengambil keputusan yang lebih sulit.

Hingga kini, Tik Tok tengah berupaya untuk menemukan pengaturan jangka panjang dengan pemerintah AS melalui Komite antarlembaga rahasia untuk Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS).

Juru bicara TikTok, Brooke Oberwetter mengungkapkan TikTok dan pemerintahan Biden hampir mengumumkan kesepakatan jangka panjang yang akan menetapkan perlindungan ketat untuk data pengguna AS.

“Solusi yang sedang dipertimbangkan oleh CFIUS adalah paket tindakan komprehensif dengan lapisan pemerintah dan pengawasan independen, jauh melampaui apa yang dilakukan perusahaan sejenis saat ini,” jelasnya.

Tetapi, upaya itu kembali terhambat di tengah kritik publik dari Direktur FBI Christopher Wray yang menyebut TikTok memiliki ancaman terhadap keamanan nasional.

Ancaman itu dijelaskan Wray bulan lalu, dengan memperingatkan bahwa China memiliki kemampuan untuk mengontrol algoritme aplikasi dan yang membuat pengguna AS memiliki pemikiran yang buruk terhadap pemerintah.

Menanggapi itu, Tik Tok dengan tegas menyangkal bahwa pemerintah China memiliki kontrol semacam itu.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sidang Komika Aulia Rakhman Dilarang Diliput, Begini Penjelasan Jubir PN Tanjungkarang

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:54

Safaruddin Akui Belum Dapat Perintah Prabowo untuk Jadi Cawagub Aceh

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:35

Hari Ini MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:15

Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya Bagian Sindikat Narkoba di Jakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:59

2 Anggota DPRD Mangkir dari Pemeriksaan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:42

Malang Diguncang Gempa M 5,3, Tak Berpotensi Tsunami

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:22

Pencemaran Sungai Singgersing Diduga Akibat Pembukaan Lahan Sawit

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:57

Ombudsman Ajak Warga Jabar Kenali Latar Belakang Cagub

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:31

Punya Kesamaan Visi Misi, Alasan Bobby Nasution Gabung Gerindra

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:58

Polemik Maskot Pilkada, KPU Bandar Lampung Minta Maaf

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:29

Selengkapnya