Polisi Islamabad melakukan patrol di tengah maraknya aksi terorisme di Pakistan/EPA
Tim kesehatan yang bekerja untuk memvaksinasi polio pada anak-anak di Pakistan di serang oleh kelompok militan pada Kamis (5/1).
Menurut laporan dari pihak berwenang, para pekerja tersebut tidak terluka, namun lima orang polisi yang sedang konvoi ke lokasi vaksinasi mengalami luka-luka.
Kepala polisi setempat, Aman Ullah, mengatakan, enam hingga delapan anggota kelompok teror menyerang mereka dengan melepaskan tembakan dan melemparkan granat ke mobil polisi.
The Nasional melaporkan pada Kamis (5/1) bahwa terjadi baku tembak antara polisi dan kelompok militan di dekat jembatan di Dera Ismail Khan, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang mencoba melukai para pekerja kesehatan tersebut.
Serangan baru-baru ini diduga dilakukan oleh kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan, yang bersembunyi di perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan, yang terus meluncurkan serangan terornya ke Islamabad.
Taliban diketahui memiliki sejarah yang panjang dengan para pekerja bantuan yang memberi vaksinasi polio. Di masa lalu, Taliban pernah menuduh pekerja kesehatan mengambil bagian dalam konspirasi asing untuk mensterilkan para penduduk Pakistan.
Pekerja kesehatan vaksin ini pun juga dituduh bekerja secara diam-diam dengan badan intelijen asing untuk memata-matai kelompok militan tersebut, yang membuat mereka kerap meluncurkan serangannya kepada para pekerja kesehatan yang sedang bertugas.
Insiden terbaru kali ini merupakan insiden pertama pada tahun 2023 dalam serangan kampanye anti-polio di Pakistan. Sebelumnya, pada November tahun kemarin, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat sebuah truk yang membawa petugas polisi dalam perjalanan untuk melindungi para pekerja vaksinasi polio di Quetta di barat daya.
Atas serangan tersebut, seorang petugas meninggal dunia, begitu pun tiga anggota keluarga turut menjadi korban dari bom bunuh diri, yang dilakukan oleh Taliban Pakistan ini.