Berita

Potret bangunan-bangunan yang hancur di Yaman, akibat serangan udara yang diluncurkan koalisi Saudi/Net

Dunia

Korban Jiwa Serangan Koalisi Saudi di Yaman Tahun 2022 Capai 3.000 Orang

RABU, 04 JANUARI 2023 | 08:28 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lebih dari 3.000 warga sipil di Yaman, termasuk wanita dan anak-anak, meninggal dan terluka akibat serangan udara yang diluncurkan oleh koalisi pimpinan Saudi, dalam sepanjang tahun 2022.

Laporan ini dikeluarkan oleh kelompok hak asasi Yaman, The Humanity Eye Center for Rights and Development, pada Senin (2/1), yang dimuat Fars News.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa jumlah total korban selama perang tahun lalu di Yaman mencapai 3.083 korban jiwa, termasuk kematian 643 warga sipil, dan 2.440 korban luka-luka.

Dalam laporan tersebut, kelompok ham mencatat lebih rinci bahwa sedikitnya 102 anak-anak telah kehilangan nyawanya, dengan 353 anak lainnya menderita luka-luka. Selain itu, 27 perempuan di Yaman tercatat meninggal dunia, dan 97 lainnya luka-luka atas perang tersebut.

Adapun kerusakan infrastuktur juga dilaporkan, setelah pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi memborbardir Yaman, sedikitnya 14.367 rumah, 134 masjid, 5 fasilitas wisata, 12 rumah sakit, 64 pusat pendidikan, 1987 ladang pertanian, dan tujuh fasilitas media tercatat mengalami kerusakan.

Sementara, agresi itu juga turut menghancurkan 22 pembangkit listrik, 974 jalan dan jembatan, 46 menara dan stasiun komunikasi, 334 tangki dan stasiun air, serta 57 fasilitas pemerintah.

Tak sampai di situ, pesawat tempur Saudi juga telah menghancurkan fasilitas umum milik warga Yaman, mereka menargetkan 1.022 alat transportasi, 29 peternakan ayam, 37 gudang obat, 95 truk makanan, 21 SPBU, dan 13 mobil tangki.

Arab Saudi bekerja sama dengan sekutunya menyerang Yaman untuk menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah, yang telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan fungsional di Yaman.

Saudi berniat untuk memasang kembali rezim Abd Rabbuh Mansour Hadi yang bersahabat dengan Riyadh.

Serangan yang diluncurkan sejak 2015 lalu ini telah berkontribusi melahirkan kelaparan hebat, kehancuran di Yaman, dan krisis kemanusiaan yang terburuk di dunia.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya