Berita

Dunia

Gencarkan Revolusi Sayuran, Wilayah J&K Raup Untung Lebih dari Rp 551 Triliun Per Tahun

SELASA, 03 JANUARI 2023 | 13:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sayuran di wilayah Jammu dan Kashmir (J&K), menjadi salah satu sektor yang sedang gencar diintervensi demi menghasilkan produk dan keuntungan yang berlipat ganda.

Pemerintah wilayah persatuan itu telah merencanakan sejumlah program selama lima tahun ke depan dengan Departemen Produksi Pertanian (APD) sebagai pengelola utama.

Dengan alokasi dana mencapai Rp 288 miliar, pemerintah berharap program peningkatan produksi sayur itu dapat melipatgandakan keuntungan dari Rp 273 triliun menjadi Rp 551 triliun per tahunnya.


Additional Chief Secretary APD, Atal Dulloo pada Sabtu (31/12), mengatakan sayuran komersial lokal dan eksotis akan ditingkatkan untuk mencapai kemakmuran petani di J&K.

"Departemen Produksi Pertanian telah memberikan penekanan besar pada produksi komersial sayuran lokal dan eksotis," ujarnya seperti dimuat ANI News.

Dulloo mengatakan kebijakan itu diambil karena J&K memiliki wilayah yang unik karena dapat menanam hampir semua tanaman sayuran sepanjang tahun, termasuk tanaman eksotis yang banyak diminati dan memiliki potensi ekspor.

Hingga kini, kata Dullo, telah ada 29 proyek pengembangan sayuran yang telah disetujui oleh administrasi Jammu dan Kashmir setelah direkomendasikan oleh Komite Apex Tingkat UT.

"Proyek tersebut akan mengintensifkan penanaman sayuran melalui desain, manufaktur, dan pembentukan struktur teknologi khusus wilayah yang baru dan lebih baik," jelasnya.

Tanaman sayur bernilai tinggi dan eksotis seperti brokoli, kubis brussel, asparagus, selada, kubis merah, kubis Cina, peterseli, seledri, tomat ceri dan lainnya akan tumbuh dengan fasilitas tersebut.

Proyek pertanian J&K ini akan dilengkapi dengan 1.100 teknologi struktur Hi-Tech di atas lahan seluas 55 hektar, dan diperkirakan mampu menghasilkan 59,40 ribu metrik ton sayuran bernilai tinggi dan eksotis senilai Rp 281 miliar rupiah.

Keterlibatan 4.700 perusahaan dalam proyek produksi sayur juga dinilai akan membuka lapangan pekerjaan sepanjang tahun bagi 47.250 orang di J&K.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya