Berita

Taliban/Net

Dunia

Kilas Balik 2022: Serangan Bom di Afghanistan Meningkat Sejak Taliban Berkuasa

MINGGU, 01 JANUARI 2023 | 14:49 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Tahun 2022 masih dan bahkan mungkin semakin suram bagi warga Afghanistan. Lantaran sepanjang tahun 2022, terjadi peningkatan serangan bom hingga semakin terbatasnya hak pada perempuan.

Laporan yang dihimpun oleh Kantor Berita Politik RMOL menunjukkan, hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan semakin terenggut selama 500 hari sejak Taliban berkuasa.

Tercatat sudah 467 hari sejak perempuan dilarang pergi ke sekolah dan universitas oleh Taliban. Mereka juga tidak diizinkan bekerja untuk lembaga kemanusiaan pada saat sebagian besar penduduk Afghanistan membutuhkan bantuan.

Di tengah semakin mirisnya kondisi HAM di negeri tersebut, situasi keamanan Afghanistan tidak kunjung membaik.

Selama tahun 2022, terjadi pertempuran perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan hingga serangan bunuh diri di Kedutaan Besar Rusia di Kabul yang menyebabkan dua anggota staf terluka.

Awal bulan lalu, 2 Desember 2022, terjadi serangan yang menargetkan Kedutaaan Besar Pakistan di Kabul yang mengakibatkan seorang petugas polisi penjaga terluka.

Pada 20 September 2022, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di pusat pendidikan Kaaj di Dashte Barchi, menewaskan dua orang dan melukai tujuh orang.

Serangan juga terjadi di sebuah di Hotel Longan, Kabul, dengan sedikitnya tiga warga sipil tewas dan 18 luka-luka. Dua orang asing dilaporkan termasuk di antara mereka yang terluka.

Pada tahun 2022 juga terjadi operasi pembunuhan pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zaahiri di Kabul menggunakan drone oleh Amerika Serikat (AS).

Data Kantor Berita Politik RMOL menunjukkan, telah terjadi lima serangan bom pada Januari di Afghanistan, empat pada April, satu pada Mei, dua pada Juni, satu pada Juli, enam pada Agustus, empat pada September, tiga pada Oktober, empat pada November, dan dua pada Desember.

Jika dibandingkan tahun 2021 yang tercatat terjadi 19 serangan bom, terjadi peningkatan serangan pada tahun 2022 dengan total 33 serangan.

Dari segi ekonomi, PDB riil Afghanistan pada tahun 2022 juga mengalami kontraksi, dengan akumulasi kontraksi mendekati 30-35 persen antara tahun 2021 dan 2022.

Diproyeksikan Afghanistan akan mencatat pertumbuhan ekonomi yang rendah sekitar 2 hingga 2,4 persen selama dua tahun ke depan, dengan tanpa peningkatan pendapatan per kapita.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya