Berita

Salah satu desa di Aceh Utara yang terendam banjir/Ist

Nusantara

Bosan Dapat Banjir Tahunan, Warga 2 Kecamatan di Aceh Utara Mendesak Pemerintah Beri Solusi

RABU, 21 DESEMBER 2022 | 23:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dua Kecamatan di Aceh Utara, yaitu Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu, terendam banjir. Hujan deras yang terjadi dalam dua minggu terakhir jadi penyebabnya. Selain itu, daerah ini memang sering mengalami banjir tahunan.

Informasi yang diperoleh Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (21/12), volume air yang semakin tinggi hingga menyebabkan ratusan rumah di dua kecamatan tersebut tergenang banjir. Ada 17 desa yang terendam di dua kecamatan tersebut.

Dua belas Gampong/Desa di antaranya berada di Kecamatan Matangkuli, yaitu Gampong Punti Matangkuli, Tanjong Haji Muda, Meunasah Siren, Meunasah Lawang, Meunasah Hagu, Alue Thoe, Menasah Meuria, Meunasah Mee, Parang Sikurueng, Teupin Kubeu, Meunasah Trieng, dan Tanjung Babah Krueng.

Lima Gampong lainnya berada dalam kawasan Kecamatan Pirak Timu, yaitu Rayeuk Pagee, Meunasah Bungong, Rengkam, Desa Lupee, dan Alue Bungkok.

Geuchik Gampong Punti Matangkuli , Saiful Amri mengatakan, saat ini banjir mengenangi rumah warga, ratusan warga terpaksa mengungsi ke Meunasah.

"Desa kami dan beberapa desa tetangga tiap tahun menjadi langganan banjir, dan sampai sekarang belum ada solusinya, baik dari pemerintah maupun pihak berwenang lainnya dan mengungsi sudah menjadi tradisi bagi warga kami," ujar Saiful.

Tingginya volume air karena hujan deras yang melanda Kabupaten Bener Meriah, sehingga arus air bermuara ke sungai Krueng Keureto yang melewati dua kecamatan tersebut meluap. Hingga merendam beberapa desa di Matangkuli dan Pirak Timu.

Sementara itu Muhammad Jais, warga Kecamatan Matangkuli mengatakan, warga desa di dua kecamatan tersebut berharap ada solusi dari pemerintah agar banjir teratasi dan tidak berulang lagi.

"Selama beberapa tahun kami hanya diajarin cara menghadapi banjir, sedangkan pemerintah tidak ada upaya mengatasi banjir, untuk itu jangan berharap perekonomian di daerah kami akan maju," ujar Muhammad Jais.

Menurut Jais, perekonomian di dua kecamatan tersebut stagnan dan tidak adanya peningkatan, sebagai imbas banjir.

"Jangan harap perekonomian dua kecamatan tersebut maju, setiap kali mau bergerak maju, sudah dihantam banjir, apalagi di sektor pertanian, sering gagal panen," ujarnya.

Jais mengungkapkan bahwa selama ini, ketika banjir datang,  Pemerintah Aceh Utara hanya berperan sebagai penyalur bantuan. Dirinya menilai Pemerintah Aceh Utara belum bergerak ke arah mengatasi banjir.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya