Berita

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E/Ist

Hukum

Pakar Hukum Minta Status JC Bharada E Ditinjau Lagi

SELASA, 20 DESEMBER 2022 | 21:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Airlangga (Unair) Prof Basuki Rekso Wibowo menyarankan agar status justice collaborator (JC) Richard Eliezer penting untuk dicermati.

Menurut Basuki, hal tersebut guna kepentingan penegakan hukum agar dilakukan penyelidikan ulang tentang kebohongan pernah disampaikan dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) yang belum lama ini diakui Eliezer ketika menjadi saksi dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Terkait status dia (Eliezer) sebagai JC, maka penegak hukum perlu diselidikii secara mendalam alasan dulu berbohong dalam BAP dihadapan penyidik," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12).

Pasalnya, tukas Prof Basuki, segala penjelasan yang telah disampaikan dalam BAP itu berpengaruh terhadap proses persidangan, khususnya untuk dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Jadi keterangan-keterangan saksi yang berlaku dalam BAP itu bakal disampaikan nantinya di muka persidangan. Semua itu ada tujuannya dalam persidangan," ucap Basuki.

Basuki menjelaskan, tujuan keterangan yang jujur dalam BAP tersebut agar dapat menggali mendalam sehingga nantinya membantu menemukan kebenaran materiil suatu peristwia perkara sehingga menjadi fakta persidangan.

Diketahui, proses sidang perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat terus digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak Oktober lalu terhadap lima terdakwa yakni Ferdy Sambo Putri Candrawathy, Richard Eliezer, Ricky Rizal, serta Kuat Maruf.

Dalam sidang Selasa pekan lalu dihadirkan Richard Eliezer dengan status saksi dan terdakwa. Namun di pertengahan, Eliezer mengungkapkan bahwa dirinya berbohong memberikan penjelasan ke penyidik pada 5 Agustus.

Pengakuan Eliezer itu lantas dipertanyakan kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis. Bahkan sempat terjadi ketegangan argumentasi yang akhirnya dinetralisir majelis hakim. Arman mempertanyakan kebohongan Eliezer mengenai pelaku penembakan Brigadir Joshua adalah Ferdy Sambo dan bukan dirinya.

Pertanyaan Arman tersebut dijawab Eliezer bahwa kala itu ia masih berbohong tanpa ada yang menyuruh dan tidak di bawah tekanan siapa saja.

Salah seorang kuasa hukum Ferdy Sambo lainnya Febry Diansyah, juga mengkritisi penetapan status JC Eliezer sebab nyatanya pernah memberikan keterangan bohong dalam BAP dihadapan penyidik.

Febry menegaskan, penjelasan yang dibeberkan Eliezer tidak konsisten antara BAP dan di persidangan, apalagi telah mengaku pernah bohong. Padahal syarat penting menjadi JC adalah memberikan keterangan jujur.

Eliezer juga melakukan perubahan pernyataan bahwa Ferdy Sambo menembak dinding menggunalan dua jenis senjata berbeda, yaitu HS dan  Glock-17 MPY851.

Berbeda di BAP Eliezer menyebutkan Ferdy Sambo menembak dinding memakai HS milik Brigadir Joshua.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya