Berita

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana/RMOLJabar

Nusantara

Dilintasi Sejumlah Sesar, Warga Kuningan Harus Waspada Potensi Bencana Alam dan Gempa Bumi

SELASA, 20 DESEMBER 2022 | 05:30 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Masyarakat Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, diminta waspada terhadap potensi bencana alam, khususnya gempa bumi. Pasalnya, berdasarkan penelitian di lapangan, ada sejumlah titik lempengan bumi yang terdapat di wilayah Kuningan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, Senin (19/12).

"Informasi terkait potensi bencana gempa bumi, di mana Kuningan yang terletak di Jawa Barat memang dilintasi oleh beberapa sesar atau lempeng bumi, yakni sesar aktif seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, dan Sesar aribis,” kata IB, sapaan akrabnya, kepada Kantor Berita RMOLJabar.


Khusus wilayah Kuningan, IB menerangkan, dilalui oleh Sesar Ciremai dan Sesar Cirebon. Serta berdekatan dengan beberapa segmen Sesar Baribis Kendeng.

Ia menuturkan, ada pula beberapa sesar aktif lain yang belum diteliti lebih detail, sehingga belum dapat didefinisikan secara baik.

“Namun tetap dapat memicu potensi gempa bumi. Kemudian pascakejadian gempa bumi pada Desember 2020, di mana kita koordinasi dengan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi wilayah Bandung. Bahkan sampai ada tiga kali penelitian, ada beberapa indikasi dan hasil penelitian yang disampaikan kepada kami,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil penelitian itu, IB menyebutkan, jika gempa yang terjadi pada 2020 awalnya diduga berpusat di wilayah Brebes. Namun ternyata, pusat gempa sebetulnya berada di wilayah Kuningan.

“Jadi pada saat itu lokasi pusat gempa ada di Desa Cipondok, Kecamatan Cibeureum, Kuningan. Memang ketika itu, gempa menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan rumah maupun fasilitas umum," sebutnya.

"Hasil analisa tersebut diperkirakan adanya aktivitas sesar Cibingbin yang berarah relatif ke barat laut sepanjang sekitar 4,52 kilometer. Sehingga nilai magnitudo maksimum yang bisa diakibatkan dari gempa itu sendiri di angka 5,8 Magnitudo," tambahnya.

Menurutnya, gempa tersebut bersifat dangkal karena Cibingbin lokasinya merupakan wilayah daratan. Namun penelitian dan kajian akan terus dilakukan, demi mendapatkan data informasi secara akurat dan komprehensif.

"Kami tetap melakukan upaya-upaya mitigasi bencana khususnya di wilayah rawan kebencanaan. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di lapisan masyarakat," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya