Berita

Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf alias Mualem saat malam pengundian nomor urut untuk partai politik peserta Pemilu 2024/Ist

Politik

Ganti Nomor Urut, Partai Aceh Tetap Optimistis Menangi Pemilu 2024

SELASA, 20 DESEMBER 2022 | 00:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Perubahan nomor urut tak membuat keyakinan Partai Aceh memenangkan Pemilu 2024 mengendur. Karena yang menentukan kemenangan bukanlah sebuah nomor, tapi keyakinan masyarakat terhadap sebuah partai politik.

Untuk Pemilu 2024, Partai Aceh (PA) mendapat nomor urut 21, sesuai hasil pengundian nomor bagi partai politik peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU Jakarta pekan lalu.

Jurubicara PA, Nurzahri menyebutkan, meski mendapat nomor 21, semangat kader PA tetap sebagai partai pemenang.


Nurzahri menambahkan, Partai Aceh terus mendapatkan nomor ganjil di setiap pengundian nomor urut parpol yang ikut bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Dari dulu PA dapat nomor 39, 13, 15, sekarang 21. Tapi yang jelas semangatnya masih semangat partai kita sebagai partai pemenang," kata Nurzahri kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin (19/12).

Nurzahri tak menjelaskan detail ihwal makna dari nomor 21 tersebut. Meski demikian, dia haqul yakin partai besutan Muzakir Manaf alias Mualem itu bisa kembali menang pada Pemilu Serentak 2024 mendatang.

"Pada prinsipnya bukan pada nomor, tapi bagaimana masyarakat kemudian bisa percaya kepada Partai Aceh dan dalam kaitan surat suara saya kira logo PA sudah cukup dikenal," papar Nurzahri.

Menurut dia, Partai Aceh tak mempersoalkan nomor urut partai yang diundi sebagai peserta pemilu. Hanya saja, pihaknya perlu mengetahui secepatnya ihwal format surat suara untuk Pemilu 2024 nantinya.

Bekas anggota DPR Aceh ini menuturkan, penentuan surat suara itu penting, agar pihaknya bisa bekerja untuk melakukan sosialisasi posisi penempatan partainya di dalam kertas suara tersebut.

"Kita perlu tahu secepatnya format surat suara dari KIP. Supaya kita bisa bekerja untuk mensosialisasikan posisi penempatan partainya di dalam kertas suara," ungkapnya.

Nurzahri mengatakan sistem pemilu saat ini semakin menunjukkan peningkatan. Meskipun sistem perhitungan suara masih ada yang merugikan partai-partai yang punya pemilih besar.

"Jadi kalau suara PA itu kan selalu menjadi suara termahal, kadang-kadang satu porsi itu selalu porsi penuh. Sedangkan partai-partai lain itu biasanya tidak full," katanya.

Menurut Nurzahri, di satu sisi, tingkat kecurangan pemilu juga semakin tinggi. Misalkan pola money politic (politik uang). Dia menyarakankan penyelenggara Pemilu dalam hal ini KIP dan Bawaslu lebih proaktif terkait pencegahan politik uang ini.

Terlebih dalam sejarah perjalanan Pemilu di Indonesia belum ada yang ditangkap terkait kasus money politic pada saat pemilu.

Sehingga, masyarakat akhirnya jadi terpengaruh bahwa mereka bisa saja beranggapan boleh-boleh saja menerima sesuatu dari kandidat.

"Ini selalu deliknya delik aduan jadi tidak proaktif. Kalau kita (lapor) ke Bawaslu atau KIP, kalau enggak ada laporan ya mereka (KIP dan Bawaslu) tidak bertindak," tutupnya. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya