Ketua Forkoma PMKRI, Hermawi Franziskus Taslim/Net
Larangan ibadah Natal yang disampaikan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mendapatkan kritikan keras dari Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (Forkoma PMKRI).
Ketua Forkoma PMKRI, Hermawi Franziskus Taslim mengatakan, tidak selayaknya seorang bupati melakukan pelarangan ibadah yang merupakan hak asasi yang paling mendasar.
Menurut Taslim, di kawasan Kecamatan Maja belum memiliki Gereja. Sehingga, seharusnya Bupati Iti berterima kasih kepada warga yang berinisiatif mempersiapkan ibadah Natal di Eco Club Citra Maja Raya.
"Maja adalah kota baru yang dibangun di era pemerintahan Jokowi. Di kawasan itu sudah ada penghuni baru sekitar 5.000 keluarga, 2.500 di antaranya tinggal di kawasan Citra Maja Raya, perumahan yang dibangun oleh Ciputra. Kawasan itu ramai sekali, layaknya kota baru, berbagai fasum udah ada, anehnya tidak satupun gereja di sana," ujar Taslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/12).
Arahan Bupati Iti yang mengatakan perayaan Natal harus dilakukan di tempat resmi seperti Gereja kata Taslim, menunjukkan bahwa Bupati Iti sama sekali tidak memiliki wawasan keagamaan yang memadai.
"Natal itu bisa di mana saja, Natal kan memperingati kelahiran Yesus yang lahir di kandang domba. Tidak ada keharusan melaksanakan natal di gereja, tradisi umat Kristen selama beribu tahun, perayaan Natal bisa dilakukan di mana saja," kata Taslim yang juga merupakan pengacara senior itu.
Taslim pun menyoroti ajakan Bupati Iti agar Natal dirayakan di Rangkas Bitung yang merupakan Ibukota Kabupaten Lebak. Menurut Taslim, hal itu tidak realistis, lantaran jarak antara Maja dan Rangkas Bitung sangat jauh, yakni sekitar 12 kilometer.
"Itu jelas sangat menyulitkan dan memberatkan bagi umat yang tidak memiliki kendaraan sendiri. Pemerintah seharusnya membantu memfasilitasi dan mempermudah warga dalam menjalankan ibadah agama, bukannya sebaliknya," tegas Taslim.
Karena kata Taslim, dirinya banyak mendapatkan keluhan dari umar Kristen atas keputusan Bupati Iti yang dianggap tidak bijaksana tersebut.
"Sebagai anak bangsa, kita sedih, kok hal-hal yang seperti ini masih saja terjadi di era sekarang ini," pungkas Taslim yang kerap diundang di berbagai forum internasional di Vatikan.