Berita

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty/Net

Politik

Politik Uang di Ruang Digital Masuk Indeks Kerawanan Bawaslu

SENIN, 28 NOVEMBER 2022 | 16:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Salah satu fokus pengawasan pelaksanaan tahapan Pemilu Serentak 2024 yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah terkait dengan potensi terjadinya transaksi politik uang di ruang digital.

Hal tersebut disampaikan anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, saat ditemui dalam rangkaian acara rapat koordinasi (Rakor) Bawaslu RI bersama Media Nasional di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (28/11).

"Ini menjadi salah satu yang masuk dalam kerawanan kami soal digitalisasi ya," ujar Lolly.

Dia menegaskan, perkembangan ruang digital membuat Bawaslu RI harus memikirkan hal-hal yang patut diawasi dalam pelaksanaan pemilu.

Menurutnya, pada Pemilu 2024 mendatang potensi pelanggaran pemilu tidak lagi hanya soal disinformasi dan atau misinformasi, seperti yang marak terjadi saat dan setelah Pemilu Serentak 2019.

"Digitalisasi ruangnya banyak. Selain disinformasi adalah soal bagaimana modus bentuk money politic yang akan menemui keberagaman luar biasa," tuturnya.

Lanjut Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI ini, sejumlah upaya akan dilakukan pihaknya untuk meningkatkan pengawasan terkait kerawanan ini.

Sebab, masih ada kekosongan hukum untuk dijadikan dasar oleh jajaran Bawaslu di daerah untuk melaksanakan pengawasan dan penindakan untuk dugaan pelanggaran politik uang, khususnya yang ada di ruang digital.

"Sehingga saat ini Bawaslu sedang berupaya untuk bisa memastikan proses pengawasan ruang digital dalam konteks politik uang bisa terawasi dengan maksimal oleh Bawaslu," katanya.

"Tentu kami harus kerja sama dengn berbagai pihak soal ini, karena kewenangan Bawaslu yang terbatas. Tapi fakta bahwa ragam rupa money politic sudah sedemikian rupa, sudah kami bahas dan ini akan masuk dalam indeks kerawanan," demikian Lolly.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

UPDATE

Bareskrim Masih Analisis dan Evaluasi Dugaan Pelanggaran di PON XXI

Sabtu, 21 September 2024 | 03:59

Indonesia dan Jerman Berkolaborasi Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Keanekaragaman Hayati

Sabtu, 21 September 2024 | 03:45

Elektabilitas Dedi-Erwan Capai 77 Persen, MQ Iswara: Alhamdulillah

Sabtu, 21 September 2024 | 03:23

PBB Pastikan Suara Ledakan di Kantor DPP Bukan Teror Bom

Sabtu, 21 September 2024 | 02:58

Baru Bergerak Seminggu Elektabilitas Risma Naik Signifikan

Sabtu, 21 September 2024 | 02:29

Tembus Semifinal China Open 2024, Fikri/Daniel Akui Terlambat Panas

Sabtu, 21 September 2024 | 01:59

Ada Sule dan Iwan Bule dalam Tim Pemenangan Dedi-Erwan

Sabtu, 21 September 2024 | 01:41

Seluruh Venue PON XXI Harus Diaudit Investigasi

Sabtu, 21 September 2024 | 01:19

Polisi Ringkus Sindikat Spesialis Rampok Toko di Jaktim

Sabtu, 21 September 2024 | 00:59

Bertemu dengan Presiden Marcos Jr, Prabowo Akui Filipina Mitra Strategis Indonesia

Sabtu, 21 September 2024 | 00:42

Selengkapnya