Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta/Repro

Politik

Ekonomi Indonesia Tumbuh Saat Negara Lain Resesi, Jokowi: Bukan Sombong, Kita Dipuji di Mana-mana

SABTU, 26 NOVEMBER 2022 | 14:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo merasa berbangga lantaran Indonesia dipuji oleh banyak negara G20 hingga International Monetary Fund (IMF) karena dinilai sebagai negara yang menjadi titik terang ekonomi dunia.

Pasalnya, ketika negara lain banyak yang mengalami resesi, Indonesia justru berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 5,72 persen.

Hal itu diungkapkan Jokowi di hadapan Relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU-GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).


“Saat G20, Indonesia dikatakan oleh managing director IMF adalah titik terang ekonomi dunia di tengah kesuraman ekonomi global," ujar Jokowi.

"Ini kita harus bangga karena semua negara sulit, karena pandemi, adanya krisis pangan, krisis energi, perang di Ukraina, krisis keuangan semua negara sulit semua, kita patut bersyukur, karena negara kita masih bisa tumbuh sekali lagi 5,72 persen,” imbuhnya.

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan melalui G20 Indoensia juga berhasil menjadi jembatan dari negara-negara yang saling berselisih. Indonesia saat ini, klaim Jokowi, tengah berada di puncak.

“Kita berada di tengah bisa jadi jembatan bisa diterima dari sini, dari sana, sebelah kanan kiri, artinya kepemimpingan global Indoensia sekarang ini berada di titik puncaknya,” tegasnya lalu disambut tepuk tangan hadirin.

Atas dasar itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk bersyukur di tengah ancaman resesi global. Sebab, negara besar pun banyak yang tertimpa krisis karena tidak kuat menahan gejala resesi global.

“Tapi, alhamdulilah dengan kewaspadaan yang baik kita bisa bertahan bahkan naik angkanya di angka 5,72 persen,” katanya.

“Alhamdulilah kita patut bersyukur, ini kita tidak sombong, tapi kita dipuji di mana-mana,” demikian Jokowi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya