Berita

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kaos hitam) bersama kader PDIP di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan/Ist

Politik

Ray Rangkuti: Relawan Ganjar Terlalu Banyak Ikut Campur Internal PDIP

SELASA, 15 NOVEMBER 2022 | 17:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Hubungan relawan Ganjar Pranowo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terlihat kian tegang.

Apalagi baru-baru ini, Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto menyentil relawan Ganjar untuk membuat partai sendiri agar tidak mengusik ideologi PDIP.

Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, ketegangan PDIP dan relawan Ganjar wajar terjadi. Setidaknya, ada beberapa faktor yang menyebabkan hubungan keduanya tidak sejalan.

"Relawan Ganjar menjelma menjadi oposisi partai, khususnya PDIP. Kedua, (relawan) terlalu banyak ikut campur dan mengomentari persoalan internal partai," kata Ray kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/11).

Faktor ketiga yang membuat hubungan relawan Ganjar dan PDIP tidak harmonis karena relawan kurang mampu menempatkan diri sebagai mitra partai, bukan oposisi.

"Dengan tiga gejala itu, hanya menunggu waktu kerenggangan antara PDIP dengan relawan Ganjar mengemuka. Bahkan berpotensi saling berhadapan," imbuhnya.

Menurutnya, ketegangan antara relawan Ganjar dengan PDIP tidak akan menguntungkan bagi Ganjar yang ingin maju menjadi calon presiden dari PDIP.

"Sebaliknya, sangat merugikan. Harapan agar Ganjar dapat didorong PDIP bisa buyar gegara ketegangan ini," sambungnya.

Padahal, kata Ray, banyak kader PDIP yang menyukai sosok Gubernur Jawa Tengah itu dan berharap bisa mengusungnya di Pilpres 2024.

Oleh karenanya, ia berharap Ganjar bisa mengingatkan relawannya untuk tidak melakukan manuver yang justru memperlihatkan dualisme di PDIP agar bisa mulus melenggang di 2024 nanti.

"Hubungan baik Ganjar dengan PDIP tergantung oleh para relawan yang terlalu bersemangat. Kelebihan semangat ini malah kontraproduktif bagi upaya mendekatkan Ganjar dengan PDIP,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya