Berita

Ketua KPK RI Firli Bahuri (kedua kanan) saat hadir dalam kegiatan Penguatan dan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Senin (14/11)/Ist

Hukum

Firli Bahuri: Pengamalan Pancasila dengan Sempurna Menjauhkan Perilaku Korupsi

SENIN, 14 NOVEMBER 2022 | 21:06 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sebagai falsafah negara, Pancasila adalah garda terdepan sekaligus benteng kokoh yang terbukti senantiasa menyelamatkan negeri ini dari ragam permasalahan bangsa sejak zaman dulu, sekarang hingga masa yang akan datang.

Sehingga siapapun yang terlahir dan menghirup udara di republik ini, wajib menjaga, melestarikan serta menjunjung tinggi Pancasila, khususnya nilai-nilai dari setiap butir sila, di dalamnya.

Demikian antara lain yang disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri saat menghadiri kegiatan Penguatan dan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Senin (14/11).


“Dalam konteks pemberantasan korupsi, jelas korupsi sebagai kejahatan kemanusiaan, sangat bertentangan dengan setiap butir sila Pancasila, sehingga banyak yang mengatakan para koruptor tidak pancasilais, karena telah mengkhianati seluruh nilai-nilai dalam dasar negara kita,” kata Firli.

Bahkan, kata Firli, tidak sedikit yang menyangsikan sisi religi dan kemanusiaan para koruptor lantaran nilai-nilai ketuhanan yang termaktub dalam butir sila pertama Pancasila berani diingkari. Apalagi sisi kemanusiaan yang adil dan beradab, seperti bunyi sila kedua Pancasila.

“Apabila dibiarkan berlarut, dampak destruktif kejahatan korupsi, salah satunya dapat merusak nilai-nilai persatuan dalam sila ke-3, mengingat para koruptor lazimnya mementingkan diri dan kelompoknya sendiri, ketimbang kepentingan nasional bangsa dan negara,” ungkap Firli.

Lebih dalam, kata Firli, kejahatan korupsi tentunya dapat mengganggu teduhnya harmoni symphony orchestra kehidupan berbangsa dan bernegara yang dipimpin dengan khidmat dan penuh kebijaksanaan di bumi pertiwi, sebagaimana tertera pada butir ke-4 sila Pancasila.

Dan yang pasti, Firli menegaskan, korupsi telah mengamputasi keadilan dan rasa adil bagi rakyat.

“Sehingga kejahatan kemanusiaan yang telah berurat akar di republik ini, harus segera ditangani dengan tepat, cepat, cermat, terukur, efisien dan melibatkan seluruh eksponen-elemen bangsa, agar keadilan sosial benar-benar tercipta serta dirasakan bagi seluruh rakyat Indonesia, seperti termaktub dalam sila ke-5 Pancasila,” ujarnya.

Firli mengatakan, dalam setiap kesempatan ia tidak pernah henti mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak menjadikan Pancasila hanya sekedar hafalan wajib, apalagi hanya diperingati sebagai rutinitas ceremony tahunan belaka.

Pancasila, Firli meminta sepatutnya dimaknai sebagai keutamaan bersama nilai-nilai tauladan yang terkandung di dalamnya, agar terbebas dari rongrongan individu maupun golongan di antaranya koruptor, yang anti atau mengkhianati prinsip-prinsip falsafah Pancasila.

“Penting bagi kita untuk senantiasa menjiwai Pancasila agar dapat jernih melihat ragam permasalahan bangsa seperti persoalan penanganan korupsi, yang jangan hanya disorot dari kacamata pribadi, melainkan pandangan luas sebagai bagian dari elemen bangsa dan negara,” kata Firli.

Selian Firli, hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Maruf Amin, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono, dan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, serta aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Banten.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya