Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Reportika: Perlahan, Kedaulatan Negara-negara Afrika Digerogoti China

SENIN, 14 NOVEMBER 2022 | 09:25 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China diduga memiliki rencana jahat jangka panjang di Afrika, yang dimulai dengan berbagai proyek Belt and Road Initiatives (BRI), yang nantinya berujung pada kehadiran militer di benua tersebut.

Sebuah laporan dari Investigative Journalism Reportika mencatat, lebih dari 200 ribu pekerja China telah bermigrasi ke Afrika sejak 2012. Sejauh ini, sudah ada lebih dari 1 juta imigran China di Afrika.

Di samping itu, ada lebih dari 10 ribu perusahaan dan lebih dari 2.000 BUMN milik China di benua tersebut.


Setelah itu, muncul juga laporan mengenai pos-pos Kantor Polisi China dan firma hukum di luar negeri. Menurut Reportika, pos-pos kantor polisi ini telah digunakan China untuk musuh.

"Tidak hanya itu, dengan bantuan pos-pos polisi tersebut, pemerintah China juga mempengaruhi pemilu di negara masing-masing. Selain itu, stasiun-stasiun ini mengendalikan aktivitas Diaspora Tionghoa Perantauan dan kasus spionase juga telah dilaporkan," jelas Reportika.

Pos-pos polisi tersebut dilaporkan sudah berada di Nigeria, Lesotho, dan Tanzania. Sementara Polisi Fuzhou beroperasi di kantor polisi di Lesotho dan Nigeria, Polisi Qingtianlah yang beroperasi di Tanzania.

Analis Asia Selatan, Hwa-Young mengatakan salah satu tujuan utama dari pos polisi tersebut adalah untuk memantau aktivitas yang terjadi di Taiwan dan negara lain. Selain itu, kantor polisi juga mengawasi pergerakan barang seperti produk satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal dan menyelundupkan bahan mentah Afrika ke pelabuhan Pengiriman Fuzhou dan Qintian.

Tidak hanya itu, dengan meningkatnya kejahatan pada orang-orang China, maka pos-pos tersebut bertujuan melindungi mereka dan asetnya. China juga telah membentuk jaringan Perusahaan Keamanan Swasta (PSC) yang dikendalikan negara.

Mengutip laporan Departemen Pertahanan AS 2021, Reportika mengatakan China memiliki tujuan memperluas jejak militernya di Afrika. Beijing bahkan kemungkinan telah mempertimbangkan instalasi militer di sebanyak 13 negara Afrika seperti Angola, Kenya, Seychelles, Namibia, dan Tanzania.

Selain itu, China juga telah mendirikan pangkalan angkatan laut untuk menempatkan pasukan di Djibouti untuk melindungi Afrika. Pangkalan tersebut diyakini memiliki kapasitas menampung 10 ribu tentara, yang secara langsung melanggar Perjanjian China-Djibouti yang memberikan ketentuan untuk mengerahkan hanya 1.000 tentara.

Pada Agustus 2021, China telah mengumumkan niatnya untuk membangun pangkalan angkatan laut pertamanya di pantai Atlantik di Bata di Guinea Khatulistiwa, dengan tujuan menjaga kepentingan minyak dan komersialnya di sepanjang pantai Barat Afrika.

China-Africa Research Initiative menyebut China sejauh ini telah meminjamkan lebih dari 155 miliar dolar AS kepada pemerintah Afrika untuk membiayai proyek-proyek BRI.

Heritage Foundation menunjukkan hampir 200 gedung pemerintah telah dibangun oleh China di lebih dari 40 negara Afrika. China juga telah membangun jaringan komunikasi intra-pemerintah yang sensitif untuk 14 negara.

Selain itu, China juga telah mengembangkan 70 persen jaringan 4G di benua itu dan membiayai penuh kantor pusat Uni Afrika (AU) di Ethiopia.

Meskipun China menyediakan dana yang sangat dibutuhkan Afrika, yang mungkin membantu Afrika dari sudut pandang pembangunan. Namun, sesuai laporan tersebut, rencana jahat jangka panjang China yang terkait dengan pendanaan ini menempatkan kedaulatan Afrika dalam risiko besar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya