Berita

Pasukan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) beristirahat selama unjuk kekuatan di dalam Kamp Darapanan di Filipina selatan, 27 Maret 2014/Net

Dunia

Militer Filipina dan Pemberontak MILF Kembali Bentrok, Tujuh Orang Meninggal

JUMAT, 11 NOVEMBER 2022 | 15:50 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bentrokan antara tentara nasional Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dilaporkan kembali pecah pada Selasa (8/10) hingga memakan tujuh korban jiwa.

"Sedikitnya tiga tentara dan empat pemberontak tewas, menurut angka terpisah yang diberikan oleh militer dan MILF. Empat belas tentara dan tiga pemberontak terluka," ujar Brigadir Jenderal Filipina, Domingo Gobway, seperti dimuat The Defense Post pada Kamis (10/11).

Gobway mengatakan pertempuran yang terjadi di provinsi pulau Basilan, lepas pulau utama selatan Mindanao itu kembali meletus diduga karena adanya miskomunikasi.

"Bentrokan meletus setelah tentara dan pejabat lokal pergi untuk menghadapi sekelompok anggota bersenjata MILF yang melanggar perjanjian damai karena terlihat memasuki desa Ulitan yang dilarang," ujarnya.

Lebih lanjut, Gobway menyebut jika seorang pemberontak MILF kemudian menembak tentara, dan akhirnya memicu aksi saling serang yang serius.

"Sempat terhenti, namun pertempuran itu kembali berlanjut hingga Kamis (10/11)," jelasnya.

Menurut analis senior  pemantau perdamaian International Crisis Group yang berbasis di Brussels, Georgi Engelbrecht, bentrokan antara militer dan MILF sebenarnya jarang terjadi sejak penandatanganan perjanjian damai tahun 2014.

Insiden paling mematikan, dikatakan Georgi terjadi pada tahun 2015, ketika 44 pasukan komando polisi dibunuh oleh pemberontak Muslim, termasuk MILF, dalam serangan anti-teror di kota selatan Mamasapano.

Ketua perunding damai MILF, Mohagher Iqbal mengatakan bentrokan baru yang terjadi sangat disayangkan dan meminta agar dihentikan segera guna mencegah situasi memburuk.

Selama beberapa dekade Filipina yang mayoritas penduduknya beragama Katolik memperoleh perlawanan dari gerakan separatis muslim, MILF di wilayah selatan yang menewaskan lebih dari 100 ribu orang.

Kesepakatan damai dengan MILF telah ditandatangani pada 2014. Para pemimpinnya sekarang memimpin daerah dengan pemerintahan sendiri di bekas medan perang yang mencakup Basilan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya