Berita

Forum pernyataan bersama Setara Institute dengan Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) dan Yayasan Satu Keadilan (YSK)/Net

Politik

Perjuangkan Hak Minoritas, Setara Institute Gandeng PB JAI dan YSK untuk Lakukan Riset Kolaboratif

JUMAT, 11 NOVEMBER 2022 | 05:56 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar amanat proklamasi utamanya soal kebhinnekaan betul-betul tegak di Indonesia.

Peneliti Setara Institute Syera Anggreini Buntara mengatakan, sampai hari masih terjadi pelanggaran terhadap hak-hak konstitusional terhadap kelompok-kelompok minoritas di Indonesia.

Salah satu contoh kasusnya, kata Syera, adalah realitas yang dialami Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).

"Kompleksitas persoalan yang dihadapi JAI, mulai dari stigma dan eksklusi, tindakan diskriminatif dan perlakuan intoleran, keberadaan produk hukum diskriminatif, hingga kekerasan dan persekusi," kata Syera dalam keterangan tertulis, Kamis (10/11).

Dijelaskan dia, Pembiaran atas terjadinya berbagai pelanggaran atas hak dasar warga negara, termasuk atas kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB), jelas merupakan pengkhianatan atas amanat para pendiri negara bangsa.

Selain itu, sambungnya, aneka pelanggaran yang terus terjadi mencerminkan ketiadaan komitmen pemerintah atas penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM. Secara lebih spesifik, hal itu merupakan bentuk ketidakpatuhan terhadap amanat Konstitusi.

"Konstitusi RI tegas berkomitmen untuk melindungi setiap warga negaranya dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 I ayat (2) dan jaminan KBB sebagaimana tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945, khususnya pada Pasal 28E ayat (1), 28I ayat (1), dan 29 ayat (2)," terangnya.

Untuk itu, lanjutnya, Setara Institute bersama dengan Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) dan Yayasan Satu Keadilan (YSK) akan membangun inisiatif bersama dan melakukan riset kolaboratif.

"Itu sebagai data dasar untuk menganalisis kompleksitas tersebut dan untuk melaksanakan kerja-kerja bersama seluruh anak bangsa untuk menyelesaikan salah satu PR besar kebangsaan terkait tata kebhinekaan Indonesia," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya