Berita

Presiden Jokowi saat menyinggung Pilpres 2024 adalah jatah kemenangan Prabowo Subianto/Repro

Politik

Prabowo Harap Hati-hati dengan Jokowi, Jangan Sampai Diberikan Harapan Palsu

SELASA, 08 NOVEMBER 2022 | 11:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bahasa "2024 jatahnya Pak Prabowo" yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato di acara HUT Partai Perindo di Jakarta Pusat, Senin sore kemarin (7/11) harus diwanti-wanti.

Hal tersebut disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/11).

Menurutnya, pernyataan Jokowi seolah memberikan jaminan Pilpres 2024 akan dimenangkan oleh Prabowo Subianto. Namun ia memandang perlu bahasa politik itu diwanti-wanti sang Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Saya pikir haru berhati-hati. Jangan sampai Prabowo diberikan harapan palsu oleh Jokowi," ujar Jerry.

Doktor ilmu komunikasi politik jebolan America Global University ini menyarankan Prabowo untuk tidak terlena dengan bahasa politik Jokowi tersebut.

Pasalnya, dia meyakini persoalan kemenangan bukan ditentukan oleh dukungan elite yang notabene tak memiliki power di partai politik (parpol), tetapi pada strategi utama sang calon presiden (capres) untuk ke depannya.

"Sebetulnya jika Prabowo menjadi antitesa Jokowi harapan menang terbuka lebar. Tapi kalau masih memakai grand strategy pembangunan ala Jokowi bakal tersingkir," tuturnya.

Maka dari itu, Jerry mendorong Prabowo untuk mendesain strategi politik yang lebih ciamik daripada strategi politik Jokowi menjalankan pemerintahan.

Salah satu cara yang disarankannya, adalah mengadopsi pola pembangunan yang pernah dilakukan Presiden kedua RI, Soeharto.

"Lebih baik Prabowo adopsi pola Repelita dan Pelita ala Soeharto. Itu justru planning atau perencanaan mapan," demikian Jerry.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya