Berita

Ilustrasi/Net

Dahlan Iskan

Menghitung Hari

SELASA, 08 NOVEMBER 2022 | 05:16 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

PERHELATAN besar itu tinggal menghitung hari: G20 di Bali. Tinggal Selasa depan, 15 November 2022.

Lokasi G20 Anda sudah tahu: di Nusa Dua. Yakni di gedung konvensi milik anak perusahaan grup Kompas Gramedia: PT Dyandra Media International Tbk (DYAN). Itulah satu-satunya gedung yang memenuhi syarat untuk acara sebesar G20 di Bali.

Nama resmi gedung itu: Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Luas ruangannya saja lebih 5000 m2. Lobinya lapang. Fasilitas pendukungnya banyak dan lengkap. Tinggi plafonnya 9 meter. Terasa seperti di bawah langit.


Acara besar pertama di gedung ini adalah KTT APEC 2013. Dan memang, pembangunan gedung itu dikebut harus selesai sebelum KTT APEC dimulai. Saya ikut meninjau persiapan APEC waktu itu: hanya 14 bulan masa pembangunannya.

Kini Dyandra sudah menjadi perusahaan publik. Kompas masih menjadi pemegang saham mayoritas tapi sudah ada beberapa pemegang saham perorangan lainnya. Lalu ada saham publik yang membeli lewat pasar modal.

Menurut sumber Disway, BNDCC dianggap salah satu anak perusahaan di grup Kompas yang sukses. Karena itu dibangun lagi gedung Convention yang lebih besar di dekat BSD, Tangerang. Dibangun juga yang lebih kecil di Gramedia Surabaya.

Sayang sekali kalau Vladimir Putin, Presiden Rusia itu, tidak hadir dan tidak boleh hadir di BDNCC. Padahal bisa jadi ia sendiri ingin sekali hadir. Ingin bernostalgia. Putin hadir di KTT APEC 2013. Bahkan, hari itu, Putin berulang tahun di Bali. Tepat sekali pelaksanaan KTT APEC waktu itu bersamaan dengan tanggal ulang tahunnya: ke-61. Putin tiba di Bali dengan pesawat khusus Ilyushin IL-96.

Xi Jinping termasuk yang tidak setuju satu negara tidak diizinkan datang ke KTT G20 Bali. Justru G20 bisa untuk menyelesaikan persoalan global.

Tapi begitulah. Banyak negara Barat tidak mau hadir kalau Putin datang ke Bali.

Mungkin Presiden Jokowi tidak harus sangat kecewa. Ia memang berharap Putin datang. Ia sendiri yang mendatangi Putin di Moskow untuk "mengantarkan" undangan. Tentu merupakan rezeki besar kalau akhirnya Putin bisa datang tanpa membuat Presiden Amerika Joe Biden batal datang.

Presiden SBY dulu juga tidak bisa sempurna. Presiden Barack Obama tidak hadir di KTT APEC 2013. Mendadak batal. Pemerintahannya lagi "disabot" DPR yang dikuasai Partai Republik. Pemerintah Amerika "tutup" sementara saat itu. Anggaran negara tidak disetujui Kongres. Padahal Obama ingin sekali hadir di Bali untuk membahas perdagangan bebas antar negara-negara Pasifik.

Tentu kondisi gedung BNDCC tahun ini sudah beda dengan tahun 2013. Kini sudah ada hotel bintang lima di kompleks itu. Waktu APEC dulu yang penting gedung konvensinya selesai. Hotelnya bisa menggunakan milik Podomoro, Sofitel, yang juga harus dikebut penyelesaiannya.

Maka kepala negara penting yang akan datang kali kedua di BDNCC hanyalah Xi Jinping. Inggris akan menampilkan wajah terbarunya: Rishi Sunak. Jerman juga sudah bukan Angela Merkel. Masing-masing negara kini lagi banyak yang ruwet di rumah tangga mereka.

Sebenarnya besar sekali yang akan dicapai di G20 ini. Ada tiga pokok agenda: arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.

Kredo yang didengungkan pun seksi: pulih bersama, tumbuh perkasa. Recover together, Recover stronger.

Ternyata belum-belum sudah tidak bisa bersama kalau Putin benar-benar tidak datang.

Tiga agenda besar itu, Anda pun setuju, sebenarnya begitu pentingnya. Arsitektur kesehatan global mendesak dirumuskan. Covid-19 telah menyadarkan pentingnya arsitektur itu.

Demikian juga ekonomi digital: soal pajaknya, soal transaksi valutanya, soal sistem akuntansinya, dan terutama pengawasannya.

Apalagi soal energi. Benarkah semua pihak menjalankan transisi energi ke green one secara konsisten.

Bisa saja keruwetan di banyak negara anggota, membuat tiga agenda itu bukan prioritas mereka. Mereka harus mundur lagi. Harga energi tiba-tiba menjadi lebih mahal. Penggunaan batubara tiba-tiba justru melambung tinggi. Inflasi mengancam begitu banyak negara. Kelangkaan pangan lebih mendesak diatasi.

Itulah bayang-bayang yang menghantui KTT G20 minggu depan. Untungnya Indonesia punya posisi lebih baik: pangan cukup, hujan sepanjang tahun, petani bisa bercocok tanam tiga kali setahun, inflasi terkendali.

Tentu Indonesia sangat sibuk hari-hari ini. Semua tamu harus dilayani. Target harus dicapai.

Biarlah Bali kita hidangkan untuk dunia. Anda sebaiknya tidak berlibur ke sana. Janganlah menambah keruwetan. Kecuali Anda mau ke Bali lewat jalan darat.

Tiap negara punya kepentingan nasional mereka. Ego kini lagi diuji. Ego masing-masing akan membuat mereka memilih pulih sendiri-sendiri, tumbuh sekadarnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya