Berita

Ribuan pengunjuk rasa yang menuntut mundurnya Presiden Peru karena korupsi/Net

Dunia

Presiden Diduga Terjerat Kasus Korupsi, Warga Peru Tuntut Pengunduran Diri

MINGGU, 06 NOVEMBER 2022 | 18:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dugaan keterlibatan Presiden Peru Pedro Castillo dalam kasus korupsi telah memicu kemarahan warga yang kini berbondong-bondong turun ke jalan untuk menuntut pengunduran dirinya pada Minggu (6/11).

Dimuat Reuters, ribuan pengunjuk rasa yang dipimpin oleh partai oposisi berbaris menuju Kongres sambil membawa bendera Peru dan membawa poster bertuliskan anti-pemerintah serta menamai aksinya sebagai gerakan "Peru Reacts".

Untuk menangani kerumunan massa, polisi dengan helm dan pelindung plastik meluncurkan beberapa tabung gas air mata. Kendati begitu sejauh ini, tidak ada laporan cedera akibat proses pengamanan tersebut.

Salah seorang pendemo, Maria del Pilar Blancas mengatakan jika ketidakpuasan terhadap Castillo telah meningkat di Peru.

"Saya datang untuk anak-anak saya, untuk cucu-cucu saya, karena pemerintah ini menjadi seperti neraka bagi mereka," tegasnya.

Maria menuduh jika mungkin Castillo ingin menjatuhkan Peru seperti Venezuela yang kini dalam krisis.

"Mereka ingin kita menjadi satu lagi Venezuela," ujarnya.

Menurut media lokal, selain di ibu kota, protes serupa juga diadakan di kota-kota lain di seluruh negeri, termasuk Arequipa, Chiclayo, Cusco dan Trujillo.

Presiden sayap kiri, Pedro Castillo telah selamat dari dua upaya pemakzulan sejak menjabat pada Juli 2021.

Castillo menyebut mereka yang menentang pemerintahannya sebagai "reaksioner" dan "musuh rakyat".

Partai oposisi telah melaporkan Castillo terlibat dalam kasus korupsi, namun Kongres tidak melakukan apa-apa.

"Kami melihat pemerintah terlibat dalam korupsi dan Kongres tidak bereaksi," kata Lucas Ghersi, seorang pengacara konservatif yang merupakan salah satu penyelenggara pawai.

Pada Oktober, jaksa agung Peru mengajukan pengaduan konstitusional terhadap Castillo kepada Kongres. Oposisi sayap kanan berharap laporan ini akan berakhir dengan pemecatannya dari jabatan presiden.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya