Berita

Pakar ekonomi Indef Didik J Rachbini/Net

Politik

Didik J Rachbini: Fiskal Utang Indonesia Rendah karena Proses Politik Tidak Berkualitas

MINGGU, 06 NOVEMBER 2022 | 08:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dalam data Regional Economic Outlook Asia and Pasific IMF edisi Oktober 2022, menyebutkan Indonesia masuk dalam tiga besar dengan sovereign borrowing costs atau bunga pinjaman Indonesia terlalu besar. Indonesia disejajarkan dengan Bangladesh, dalam besaran sekitar 8 persen untuk tenor 10 tahun dalam local currency yield.

Merespons hal itu, pakar ekonomi Indef Didik J Rachbini mengatakan bahwa fakta ekonomi itu merupakan jawaban atas pertanyaan dari kondisi politik yang prosesnya tidak berkualitas.

"Pemerintah yang oligarkis dalam mengambil keputusan pada elite terbatas kemaruk dengan watak maximizing budget untuk kepentingan politiknya,” kata Didik, Minggu (6/11).

Menurut Rektor Universitas Paramadina ini , proses check and balance di Indonesia mati lantaran oposisi yang tidak imbang. Imbasnya, kualitas partai tidak memadai yang membuat anggaran dikeluarkan secara berlebihan berjalan mulus yang berisiko terhadap beban utang tinggi.

Kondisi menjadi lebih buruk karena utang yang besar itu dibebankan kepada pemerintah selanjutnya.

Dia mencontohkan pada tahun 2020, utang publik telah diputuskan sekitar Rp 640triliun karena adanya kebijakan fiskal negara yang tidak memadai dalam mengendalikan utang secara baik.

Kebijakan utang menjadi meningkat 2 kali lipat justru ketika terjadi pandemi virus corona baru (Covid-19). Kala itu, pemerintah memutuskan utang naik menjadi 1.200 triliun rupiah.  

"Realisasinya lebih gila lagi, yakni 1.520 triluun rupiah. Untuk meloloskan kebijakan naif ini, wewenang DPR dilucuti sehingga APBN hanya diputuskan oleh pemerintah,” tutupnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Bertemu Megawati Bakal Jadi Sowan Pamungkas Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 16:09

Kemenangan Trump Jadi Alarm Bahaya Bagi Perekonomian RI?

Kamis, 07 November 2024 | 16:02

BSSN Sudah Siapkan Operasi Siber Pengamanan Pilkada 2024

Kamis, 07 November 2024 | 15:52

WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Cek Keaslian Foto dalam Pesan

Kamis, 07 November 2024 | 15:44

Mendagri Dorong Pemda Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran

Kamis, 07 November 2024 | 15:26

BSI Dukung Program Gizi Nasional Melalui Kemitraan dengan BGN

Kamis, 07 November 2024 | 15:25

Pemberantasan Judi Online Langkah Tegas yang Dinanti Sejak Lama

Kamis, 07 November 2024 | 15:21

Komisi I DPR Dukung BSSN Perkuat Keamanan Siber

Kamis, 07 November 2024 | 15:16

Trump Raih Kemenangan, Ancaman Tarif 60 Persen untuk China Jadi Sorotan

Kamis, 07 November 2024 | 15:10

Mayor Teddy Tidak Perlu Lagi Selalu Dampingi Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 14:58

Selengkapnya