Berita

Drone Shahed-136/Net

Dunia

Laporan: 1.000 Drone Canggih Disiapkan Iran untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina

RABU, 02 NOVEMBER 2022 | 08:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serangan Rusia ke Ukraina diperkirakan akan semakin menguat setelah negara itu mendapat suntikan bantuan persenjataan dari Iran.

Para ahli mengatakan, saat ini Iran sedang mempersiapkan pengiriman senjata besar-besaran untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Tak tanggung-tanggung, mereka menyebut ada 1.000 rudal dan pesawat tak berawak yang dipersiapkan Teheran untuk dikirim ke Moskow.

Senjata-senjata tersebut diperkirakan akan tiba di wilayah Rusia sebelum akhir tahun ini.


“Iran telah mengembangkan sejumlah besar rudal balistik jarak pendek dan memasok teknologi itu ke Houthi (di Yaman), mereka juga menggunakan teknologi serupa dalam serangan di pangkalan AS, jadi kami memiliki pengetahuan sebelumnya tentang apa yang dapat mereka lakukan,” kata Sam Cranny-Evans dari think tank Rusi.

"Rudal baru juga akan memungkinkan Rusia untuk terus menargetkan populasi Ukraina dengan tingkat kematian dan kerusakan yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang," tambahnya.

Iran dilaporkan telah mengekspor sekitar 450 drone Shahed yang digunakan Rusia untuk meneror penduduk sipil dan menghancurkan jaringan listrik Ukraina.

Shahed-136 memiliki jangkauan 2.000 kilometer yang membawa hulu ledak 40 kilogram, meskipun Kyiv mengklaim telah menembak jatuh lebih dari 300 pesawat yang bergerak lambat.

Robert Malley, utusan AS untuk Iran, mengatakan kepada CNN pada Senin bahwa drone tersebut digunakan untuk menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil.

“Kami tahu bahwa Iran, dalam menghadapi semua bukti ini, terus berbohong dan menyangkal bahwa itu terjadi," katanya.

Sementara itu Mikhail Fedorov kepada majalah Forbes mengatakan bahwa perang Rusia dan Ukraina nantinya akan bergeser ke perang drone.

"Perang drone akan menjadi “tahap selanjutnya dalam pengembangan ide," kata Fedorov.

Hal itu merujuk pada pernyataan menteri pengembangan digital Ukraina yang mengatakan bahwaa negaranya saat ini sedang berupaya untuk memproduksi armada kendaraan udara tak berawaknya sendiri, termasuk model yang dapat menembak jatuh drone lain.

Iran sendiri telah membantah memasok senjata ke Rusia, dengan seorang pejabat sebelumnya menyatakan bahwa Teheran belum dan tidak akan melakukannya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya