Berita

Elon Musk/Net

Dunia

Musk Memposting Cuitan tentangTeori Konspirasi Serangan Paul Pelosi Lalu Tiba-tiba Menghapusnya

SENIN, 31 OKTOBER 2022 | 10:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tekat untuk menjadikan Twitter sebagai ruang yang bersih dari ujaran kebencian nampaknya tidak bisa segera terlaksana bagi pemilik baru platform tersebut. Pada Minggu (30/10), Elon Musk, yang berhasil membeli Twitter, justru telah memancing kritikan setelah ia menghapus cuitan yang tentang teori konspirasi.

Pada Minggu, Musk mengomentari cuitan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang men-tweet sebuah cerita dari LA Times tentang bagaimana tersangka serangan terhadap Paul Pelosi, David DePape, menyebarkan teori konspirasi sayap kanan.

Hillary menulis, “Partai Republik dan corongnya sekarang secara teratur menyebarkan kebencian dan teori konspirasi yang gila,” kata Clinton, menujuk berita dari sebuah surat kabar.  “Mengejutkan, tetapi tidak mengejutkan, bahwa kekerasan adalah hasilnya. Sebagai warga negara, kita harus meminta pertanggungjawaban mereka atas kata-kata mereka dan tindakan yang mengikutinya,” sambung Hillary.


Musk kemudian menanggapi dengan menulis, "Ada kemungkinan kecil, mungkin ada lebih banyak cerita ini daripada yang terlihat," kata Musk sambil mencantunkan sebuah tautan situs web sayap kanan Santa Monica Observer - sebuah situs yang telah mendorong teori konspirasi anti-LGBT, mengenai serangan itu.

Tak lama berselang, cuitannya hilang. Musk telah menghapus mempostingnya. Postingan itu sendiri telah disukai oleh 86.000 pengikutnya dan telah mendapatkan 24.000 retweet.

Tweet Musk muncul hanya beberapa hari setelah akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS. Musk mengatakan dia akan melonggarkan aturan tentang jenis pidato apa yang diizinkan di platform tetapi akan berupaya menghindari ujaran kebencian. Sumpah itu telah memicu kekhawatiran bahwa perubahan tersebut dapat mendorong pengguna dan pengiklan dari situs tersebut.

Musk telah mencoba meredakan kekhawatiran tentang peningkatan postingan berbahaya di bawah kepemilikannya, seperti pengumumannya bahwa akan ada penasihat moderasi konten baru.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya