Berita

Ketua Umum Aliansi Nasionalis Indonesia (Anindo), Edwin Soekowati/Net

Politik

Edwin Soekowati: Tidak Ada Cara Lain Selamatkan Indonesia Kecuali Kembali ke UUD 1945 Asli

SENIN, 31 OKTOBER 2022 | 09:46 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan bangsa Indonesia kecuali harus kembali ke Undang Undang Dasar 1945 yang sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Aliansi Nasionalis Indonesia (Anindo), Edwin Soekowati yang menegaskan bahwa amandemen UUD 45 tidak lepas dari kepentingan global, yaitu washington consensus.

Menurut anggota DPR RI periode 1987-1992 dari Fraksi PDI ini, ada sejumlah kepentingan di dalam washington consesus.


"Di antaranya liberalisasi ekonomi dunia atau pasar bebas (nonproteksi), privatisasi BUMN, kesempatan yang sama antara investor asing dan lokal di suatu negara tanpa ada proteksi bagi investor asing," kata Edwin Soekowati kepada wartawan, Senin (31/10).

Edwin memaparkan, pihak global melihat UUD 45 tidak bisa menunjang program washington consensus karena dianggap terlalu nasionalistik, sosialistik, dan proteksianalistik bagi kepentingan nasional.

UUD 45 kemudian diamandemen menjadi UUD 2002 dengan jiwa liberalistik, ndividualistik, dan kapitalistik. UUD 2002, kata dia, dibuat dan diinisiasi oleh kelompok global melalui NGO-NGO asing.

"Seperti NDI, Republik Institute, Boston Institute, USAID, dan banyak lagi yang lainnya dengan kerja sama LSM lokal yang tergabung dalam Ornop," sambungnya.

Oleh karenanya, ia menilai UUD 2002 tidak sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa Indonesia yang dicetuskan saat kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan dikonstitusionalkan tanggal 18 Agustus 1945 melalui UUD 45 asli.

"Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan bangsa Indonesia kecuali harus kembali ke UUD 45," tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya