Berita

Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf/Net

Politik

Pengamat: Bebasnya Irwandi Yusuf Momentum Rekonsiliasi PNA

KAMIS, 27 OKTOBER 2022 | 03:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ada momentum penting yang bisa didapat Partai Nanggroe Aceh (PNA) dari bebasnya bekas Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung. Momentum itu adalah rekonsiliasi dua kubu PNA yang belakangan ini terus berseteru.

"Jadi bebasnya Irwandi momen rekonsiliasi bagi PNA. Keluarnya Irwandi memperbaiki citra PNA kemudian kader-kader buat rekonsiliasi," ujar pengamat politik dari Universitas Syiah Kuala (USK), Effendi Hasan, kepada Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (26/10).

Effendi menuturkan, keluarnya Irwandi tidak akan menjadi ancaman bagi PNA versi Kongres Luar Biasa (KLB) Bireuen. Akan tetapi, kondisi ini dinilai akan menjadikan partai berwarna oranye itu lebih baik.

"Kalau bisa dibuat rekonsiliasi itu baru hebat, kalau terpecah enggak hebat Irwandi," kata Effendi Hasan.

Menurut Effendi, Irwandi sebagai pendiri partai dan pejuang partai harus mampu merekonsiliasilah para kader-kader untuk bersatu kembali. Apalagi menuju Pemilu 2024, PNA perlu kekuatan yang mumpuni.

Dia menilai, Irwandi sangat lihai soal proses rekonsiliasi itu. Sebab Irwandi juga lama menjadi ahli propaganda saat Aceh masih dilanda konflik bersentara antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah RI.

"Cara bagaimana mendamaikan, Irwandi lebih lihai. Bangun komunikasi politik bersama itu selesai," jelasnya.

Effendi menyebutkan, bahwa kepentingan PNA dan kepentingan Aceh lebih utama daripada kenpentingan konflik. Sebab, bila terus menerus berkonflik juga akan merugikan PNA.

"Berdamailah untuk menyelamatkan kepentingan partai lebih besar, bukan kepentingan-kepentingan individu," katanya.

Dia menambahkan, bahwa dari hasil rekonsiliasi itu nantinya perolah suara PNA dan raihan kursi di DPR pada Pemilu sudah pasti bakal meningkat, lantaran mesin politiknya kompak dan tidak terpecah belah.

"Soal itu sudah pasti karena mesin politiknya kompak tidak terpecah-pecah. Kalau terpecah akan membuat kader juga terpecah konsentrasi untuk memenangkan Pemilu," demikian Effendi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya