Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Politik

Jika Gelontorkan APBN untuk Proyek KCJB, Jokowi Dianggap Gadaikan Uang Rakyat

RABU, 19 OKTOBER 2022 | 10:07 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

DPR RI, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk melakukan audit terhadap penggunaan uang yang dipakai untuk proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Hal ini menjadi penting karena Presiden Joko Widodo kembali berencana menyuntikkan uang rakyat ke megaproyek tersebut sebesar Rp 3,2 triliun melalui skema penyertaan modal negara (PMN) ke PT KAI (Persero).

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, Presiden Jokowi dianggap menunjukkan sikap ingkar janji dan semakin memperlihatkan sikap gadaikan uang rakyat untuk membela proyek swasta Indonesia-China.

"Ini patut disesalkan. Rakyat jangan mau dananya dipakai untuk biayai proyek swasta yang ujung-ujungnya tidak jelas. Dan itu pemborosan APBN," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/10).

Untuk itu, Muslim meminta agar BPK segera melakukan audit dugaan kerugian Rp 29 triliun yang ditimbulkan dari proyek tersebut. Bahkan, KPK juga diminta untuk mengusut kerugian uang negara yang timbul dari proyek KCJB itu.

"DPR segera bikin pansus untuk selamatkan pemborosan APBN. Jika Jokowi tetap ngotot tandatangani APBN yang boros tidak jelas prosek bisnisnya itu, proyek KCJB itu bisa bernasib seperti proyek-proyek infrastruktur lainnya yang jadi beban keuangan negara. DPR jangan diam!" tegas Muslim.

Bahkan, Muslim menilai, jika tetap gelontorkan dana APBN untuk selamatkan proyek B to B demi tutupi kerugian proyek swasta itu, Jokowi telah menggadaikan keuangan negara untuk tunduk pada kepentingan swasta.

"Dan lagi ini menyimpang dari tujuan APBN. Ini jelas kerugian keuangan negara dan bebannya tetap dipikul oleh rakyat yang setia bayar pajak untuk kas APBN, pajak rakyat dibayar ke negara," jelasnya.

"Tapi Jokowi kelola uang rakyat untuk bisnis untuk proyek yang merugikan negara dan rakyat. Apakah rakyat akan diam?" pungkas Muslim.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Diungkap Roy Suryo, Fufufafa Rajin Akses Situs Porno Lokal dan Mancanegara

Senin, 16 September 2024 | 07:44

UPDATE

Pemindahan IKN Diklaim Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan

Kamis, 26 September 2024 | 23:57

Astrid Nadya Kembali Terpilih sebagai Presiden OIC Youth Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 23:44

Kapolri Dorong Korlantas Terus Berinovasi

Kamis, 26 September 2024 | 23:21

Pasangan RIDO Bakal Berdayakan Pensiunan ASN untuk Menghijaukan Jakarta

Kamis, 26 September 2024 | 22:47

Peserta Pilgub Sumut Agar Adu Gagasan, Bukan ‘Gas-Gasan’

Kamis, 26 September 2024 | 22:21

Punya Empat Lawan, Elektabilitas Agung-Markarius Sudah di Atas 50 Persen

Kamis, 26 September 2024 | 22:20

KPK Cekal 3 Tersangka Suap IUP Kaltim

Kamis, 26 September 2024 | 22:07

Kejati Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PT Angkasa Pura II Kuala Namu

Kamis, 26 September 2024 | 21:55

Lewat Hilirisasi, Jokowi Dinilai Sukses Jaga Stabilitas Ekonomi

Kamis, 26 September 2024 | 21:46

Pernah Tempati Asrama Muhammadiyah, Aktivis Ciputat Ini Kini Dilantik jadi Anggota DPRD Labura

Kamis, 26 September 2024 | 21:44

Selengkapnya