Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Net

Bisnis

Di INA-LAC 2022, Menlu Retno Dorong Tiga Langkah Penting

RABU, 19 OKTOBER 2022 | 07:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia, Kementerian Luar Negeri RI kembali menggelar forum bisnis INA-LAC untuk keempat kalinya sejak 2019.

Tahun ini, INA-LAC Bussines Forum yang mengangkat tema "Transforming Into a New Era", digelar selama dua hari di Hotel JHL Solitaire, Tanggerang, pada Senin (17/10) hingga Selasa (18/10).

Dalam pidato pembukaan yang disampaikan secara virtual pada Senin (18/10), Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyoroti tiga hal penting yang perlu dilakukan untuk mendorong keberhasilan INA-LAC.


Ketiga usulan tersebut kembali dijelaskan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Umar Hadi dalam acara press briefing INA-LAC 2022 yang digelar pada Selasa siang.

Pertama, Indonesia perlu meningkatkan peluang ekspansi pasar melalui perjanjian dagang atau trade agreement dengan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia.

"Total perdagangan Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia pada saat ini hanyalah 0,4 persen saja. Artinya masih besar peluang dan kesempatan bagi Indonesia untuk lebih banyak mendorong ekspor produk dan jasa ke negara-negara di kawasan itu," jelas Umar.

Kedua, Umar menyebut Menlu Retno sangat mendorong optimalisasi potensi perdagangan di bidang ekonomi digital.

"Untuk hal ini, INA-LAC Business Forum justru telah sejalan karena dimaksudkan untuk memfasilitasi calon investor dalam mengenal peluang-peluang yang ada," jelasnya.

Terakhir, Menlu meminta agar Forum INA-LAC mampu meningkatkan integrasi perekonomian Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia ke dalam rantai pasok global khususnya di sektor ekonomi hijau.

Menurut Laporan Dirjen Amerop, secara keseluruhan, INA-LAC 2022 telah dihadiri oleh sekitar 500 peserta, baik secara fisik maupun virtual melalui zoom dan youtube.

Jumlah transaksi atau kesepakatan bisnis yang telah dihasilkan mencapai 16,57 juta dolar AS atau setara dengan Rp 256,1 miliar, di berbagai sektor seperti pertambangan, pertanian dan investasi properti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya