Berita

Aksi unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Kais Saied di Tunis, Tunisia pada 15 Oktober 2022/Net

Dunia

Tunisia Bergejolak, Ribuan Orang Tuntut Presiden Kais Saied Mundur

MINGGU, 16 OKTOBER 2022 | 06:03 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ribuan warga Tunisia turun ke jalan-jalan di ibukota Tunis. Mereka mengecam pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan oleh Presiden Kais Saied dan menuntut pencopotannya.

Teriakan "Turun, turun", "Revolusi melawan diktator Kais", " dan "Kudeta akan jatuh" terdengar menggema dari para demonstran yang berkumpul pada Sabtu (15/10).

Demonstrasi ini diinisiasi oleh Front Keselamatan Nasional, sebuah kooalisi partai-partai oposisi, termasuk Ennahdha yang mendominasi parlemen Tunisia sebelum dibubarkan Saied pada Juli tahun lalu.

Mantan Perdana Menteri Tunisia sekaligus pejabat senior Ennads, Ali Laaea mengatakan aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kemarahan warga atas tindakan Saied.

"Kami memintanya (Saied) pergi," kata Laaea, seperti dimuat AFP.

Saied melakukan perebutan kekuasaan pada Juli tahun lalu dan kemudian mendorong melalui konstitusi yang mengabadikan pemerintahannya sendiri. Para kritikus menyebut tindakan Saied sebagai kembalinya otokrasi di Tunisia.

Namun ada juga yang berpandangan positif pada langkah Saied karena menilai pemerintahan saat ini buruk dan korup.

Tetapi situasi ekonomi yang memburuk, ditambah dengan kekurangan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, telah membuat gelisah banyak orang di negara Afrika Utara berpenduduk 12 juta jiwa itu.

"Jika Saied tetap tinggal, Tunisia tidak akan memiliki masa depan," kata Laarayedh, mengutip meningkatnya keputusasaan, kemiskinan, dan pengangguran.

Front Keselamatan Nasional telah mengumumkan akan memboikot pemungutan suara Desember untuk memilih parlemen baru dengan kekuasaan terbatas.

Saingan ideologis Ennahdha yang mendalam, Free Destourian Party (PDL) sekuler, juga mengorganisir protes di ibukota pada hari Sabtu.

Sekitar 1.500 orang bergabung dengan demonstrasi yang dipimpin Ennahdha, sementara hampir 1.000 orang menghadiri protes PDL.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya