Suprapti Fauzi, seorang wanita yang mengaku sebagai penjual dawet dan menyaksikan peristiwa kerusuhan Kanjuruhan meminta maaf kepada keluarga korban/Repro
Ramai di media sosial seorang ibu mengaku “penjual dawet†di Stadion Kanjuruhan dengan menyebut banyak pendukung klub sepak bola Arema (Aremania) mengeroyok polisi dan meminum miras serta narkoba.
Karena rekaman itu viral, banyak Aremania yang mencoba menelusuri kebenaran keberadaan wanita penjual dawet itu. Alhasil, wanita itu ternyata kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Suprapti Fauzi.
PSI pun mengonfirmasi informasi tersebut. Namun demikian, partai pimpinan Giring Ganesha itu mengklaim Suprapti Fauzi sudah bukan menjadi bagian dari PSI.
“Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat,†kata Ketua DPD PSI Kabupaten Malang, Yosea Suryo Widodo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/10).
Sejak awal, kata Yosea, PSI mendukung pengusutan tuntas hilangnya ratusan nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab harus diberi sanksi.
“Sebagai wujud kepedulian, Ketua Umum DPP PSI Bro Giring Ganesha mengangkat salah seorang anak korban sebagai anak asuh,†tandasnya.
Suprapti pun telah menyambangi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan meminta maaf. Bahkan ia sampai menangis tersedu-sedu kepada keluarga korban. Kedatangannya ke keluarga korban juga tersebar dalam sebuah video yang viral di media sosial.
"Demi Allah saya enggak ada setingan apa-apa dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya Mbak Eka (keluarga korban)," kata Suprapti yang setelah itu menangis.