Berita

Dosen FISIP Universitas Udayana, Gede Indra Pramana/Net

Politik

Dosen Udayana: Tidak Ada Alasan Mendesak untuk Membentuk Dewan Keamanan Nasional

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 20:11 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tidak ada alasan mendesak bagi pemerintah membentuk Dewan Keamanan Nasional (DKN) untuk menggantikan Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas).

Begitu dikatakan Dosen FISIP Universitas Udayana, Gede Indra Pramana dalam diskusi "Menyoal Komponen Cadangan dan Dewan Keamanan Nasional" yang diselenggarakan PBHI, Imparsial dan Tenda Merah di Bali pada Rabu (12/10).

Kalaupun ada argumen Wantannas tidak berjalan optimal, kata dia, akan lebih bijak jika yang dilakukan adalah mengevaluasi penguatan peran lembaga daripada membentuk sesuatu yang baru.


"Pembentukan DKN tidak urgent karena harusnya yang perlu dilakukan memperbaiki kelembagaan negara yang lemah dan bukan membentuk Dewan Keamnan Nasional," kata Gede Indra.

Selain tidak ada alasan mendesak, lanjutnya, rencana pembentukan DKN juga rentan pada peroalasan regulasi di mana akan dibentuk hanya dengan Peraturan Presiden (Perpres).

"Pembentukan kelembagaan negara harusnya di bahas dalam level konstitusi atau undang-undang bukan dalam bentuk Perpres, sehingga pembentukan Dewan keamanan nasional melalui Perpres bermasalah dan patut di pertanyakan," terangnya.

Lanjutnya, realitas saat ini, budaya impunitas dalam tubuh militer masih dominan, sehingga masih negatif. Hal ini, dikhawatirkan ada gejolak lain ketika militer belum siap lalu dibentuk DKN.

"Peran militer dalam operasi selain perang masih terjadi dan kadang berlebihan. Ini masalah masalah yang akan memperumit jika Dewan Keamanan Nasional terbentuk," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya