Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

131 Anak di Indonesia Kena Gagal Ginjal Akut Misterius

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 18:11 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebanyak 131 anak di Indonesia dilaporkan mengalami gagal ginjal akut misterius dalam sepanjang tahun 2022. Laporan mengejutkan ini dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada Selasa (11/10).

Menurut laporan dari Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, Eka Laksmi Hidayati, data tersebut didapatkan dari laporan 14 cabang IDAI di daerah, dengan total kasus kumulatif sebanyak 131 kasus.

Tren gagal ginjal ini sempat memuncak pada September lalu, dan telah mengalami penurunan pada Oktober ini.

"Di Agustus ada 35 kasus, September sebanyak 71 kasus, dan Oktober hingga tanggal 11 ini, ada 9 kasus. Mudah-mudahan menurun dan hilang," kata Eka, dalam konferensi pers.

Eka menyebut rata-rata pasien yang mengalami gagal ginjal ini diantaranya berusia lima hingga belasan tahun. Anak-anak tersebut mengalami keluhan seperti demam, batuk, pilek, diare, dan muntah. Pasien juga dilaporkan mengalami penurunan intensitas buang air kecil dalam sehari atau bahkan, tidak buang air sama sekali.

"Anak-anak ini tidak mengalami sakit perut. Anak-anak ini bukan mengalami sumbatan dalam aliran buang air kecil. Akan tetapi memang ginjalnya tidak memproduksi air seni. Kami pasang kateter, tapi (kateternya) kering. Kami melihat USG enggak ada urine, sumbatan," jelasnya.

Ketika dicek secara detail di laboratorium, tambah Eka, pasien mengalami peradangan di banyak organ, termasuk pada hati. Gangguan ini merembet pada sistem darah, darah pada pasien anak-anak ini menjadi kental hingga menggumpal.

Sampai saat ini investigasi IDAI belum juga memberikan titik terang. Eka mengatakan bahwa IDAI sudah mencari berbagai panel infeksi, baik bakteri maupun virus, lalu swab tenggorok, swab rektal (anus). Namun, tidak ada temuan hasil yang sama, sehingga saat ini penyebab dari gagal ginjal massal tersebut belum bisa disimpulkan.

IDAI pun mengimbau kepada para orang tua untuk memantau kondisi anak-anak mereka, terutama dalam kasus intensitas buang air kecil. Orangtua diharapkan segera memeriksakan anak ke rumah sakit, jika mereka menemukan volume urine anak menurun atau anak tidak buang air kecil sama sekali.

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya