Berita

Peringatan Bom Bali I mengusung tema Harmony in Diversity di Nusa Dua, Bali/Ist

Politik

20 Tahun Bom Bali, Harmony in Diversity

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 16:27 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Seremonial peringatan 20 tahun peristiwa Bom Bali I digelar Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dengan mengusung tema "Harmony in Diversity" di Nusa Dua, Bali, Rabu (12/10).

Aktivis sosial, Yenny Wahid yang turut hadir dalam seremonial tersebut mengatakan, tragedi Bom Bali tidak hanya menimbulkan korban fisik, tetapi penderitaan mental yang begitu dalam, baik kepada korban langsung, maupun bangsa dan dunia.

"Bom Bali merenggut nyawa 202 orang tak bersalah, 88 di antaranya adalah warga Australia," kata Yeny di Pantai Merusaka Bali, Rabu (12/10).

Yenny lantas menceritakan pesan alrmahum ayahnya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah berkata, "Tuhan tidak butuh pembelaan, karena Dia Maha Perkasa. Justru yang perlu mendapat pembelaan adalah makhluk Tuhan lain dari kekejaman makhluk-makhluk Tuhan yang lain".

Ungkapan itu, kata Yenny, menjadi bukti kekejaman mahluk Tuhan terhadap sesama dengan mengatasnamakan Tuhan melalui serangan bom 20 tahun lalu.

"Filosofi Bhinneka Tunggal Ika kita dipertanyakan. Keyakinan kami pada sifat damai agama, dikhianati. Tapi hari ini, kita berkumpul di sini untuk menunjukkan bahwa kita bisa bangkit kembali," kata Yenny dalam sambutannya.

Di tempat yang sama, Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Marthinus Hukom menyebut Indonesia memiliki tekad kuat untuk bergandeng tangan menciptakan perdamaian tanpa kekerasan.

Untuk menciptakannya, butuh kerja sama lintas sektor, baik pemerintah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, maupun tokoh agama dan masyarakat umum.

"Karena tanpa itu semua, cita-cita bersama mewujudkan perdamaian itu sulit tercapai," tutur Irjen Marthinus.

Aksi terorisme pun diakui kerap terjadi atas dasar rasa ingin mencari pengakuan tentang martabat, namun lupa bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama untuk dihargai orang lain.

"Ketika kita merasa martabat kita lebih tinggi, maka di situlah terjadi superioritas dan kita akan menzolimi orang lain," tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya