Berita

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam/Net

Hukum

Selain Gas Air Mata, Ratusan Korban Meninggal di Kanjuruhan karena Over Capacity

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 15:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kapasitas yang berlebih dari penonton di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu sebab ratusan orang meninggal dunia dalam kejadian kisruh pasca pertandingan Arema melawan Persebaya, Sabtu malam (1/10).

Hal tersebut merupakaan hasil temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang disampaikan Choirul Anam selaku Komisioner dalam jumpa pers di Kantornya, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).

"Angka 38 ribu ini angka resmi stadion sana (Kanjuruhan). Tapi kok ada pencetakan tiket melebihi kapasitas stadion. Karena itu salah satu yang mengakibatkan situasi ini banyak mengalami jatuh korban," ujar Anam.

Dia menjelaskan, selain over capacity yang diduga ada kesalahan dalam tata kelola penyelenggaraan Liga 1 ini, faktor paling krusial dari adanya kekalutan dalam situasi pasca pertandingan Arema-Persebaya adalah gas air mata.

"Ditemukan penggunaan gas air mata dan didapatkan informasi mengenai karakter gas air mata dan senajta yang digunakan," sambungnya.

Dalam konteks ini, Anam memastikan kerja investigasi yang dilakukan Komnas HAM sesuai dengan mandat kelembagaan, yaitu memastikan ada tidaknya soal kekerasan, kematian dan sejumlah hal lainnya yang terkait peristiwa.

"Ini juga menjadi salah satu fokus kami. Jadi di samping soal rencana pengamanan, pra kondisi, termasuk penggunaan senjata, karena ini (penggunaan gas air mata dalam pola pengamanan pertandingan) terkait erat dengan kekerasan, jumlah korban dan sebagainya," ucapnya.

Lebih dari itu, Anam juga memastikan Komnas HAM mendalami dan telah mendapatkan penggunaan gas air mata olehpihak kepolisian, misalnya terkait karakter senjata yang digunakan.

"Kami melihat langsung senjatanya, kami memegang langsung senjatanya, kami mengihtung juga senjatanya dan sebagainya. Kami cukup lengkap soal itu," urainya.

"Termasuk soal yang menembak gas air mata adalah shabara. Shabara juga melakukan penembakan dan sebagainya," demikian Anam menambahkan.

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya