Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net

Politik

Airlangga: Bapak Presiden Minta Kebijakan yang Diambil Harus Hati-hati

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 09:08 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Segala kebijakan harus dilakukan secara hati-hati di tengah ketidakpastian global yang bisa menekan upaya pemulihan ekonomi dunia dan meningkatkan kekhawatiran risiko resesi.

Hal tersebut diingatkan Presiden Joko Widodo kepada jajaran menteri saat memimpin sidang kabinet paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Selasa kemarin (11/10).

Presiden mengungkapkan telah ada 28 negara yang meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF).


“(sebanyak) 14 sudah masuk dan 14 lainnya dalam proses. Tentu ini magnitude-nya lebih besar daripada krisis di tahun ’98. Nah tentu Bapak Presiden juga mengingatkan untuk mengambil kebijakan secara berhati-hati,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan pesan Presiden Jokowi.

Menko Perekonomian mengungkapkan, IMF juga telah memangkas proyeksi ekonomi global tahun 2022 dari 3,6 persen menjadi 3,2 persen.

Beberapa risiko yang perlu diperhatikan, kata Airlangga, yakni perubahan iklim berupa gelombang panas dan kebakaran hutan yang terjadi di Eropa, cuaca ekstrem di Amerika, hingga kekeringan dan krisis pangan.

Dari sisi eksternal, Indonesia diyakini memiliki ketahanan yang cukup kuat. Meski nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga enam persen, namun relatif masih lebih kuat dibandingkan sejumlah negara, seperti Kanada, Swiss, Nepal, Malaysia, Thailand, dan Inggris.

“Indikator eksternal kita relatif kuat. Volatility index kita sekitar 30,49 atau dalam range indikasi 30. Kemudian terkait dengan level indeks Exchange Market Pressure (EMP) kita juga di angka 1,06 atau di bawah 1,78," sambung Airlangga.

Dari internal, ekonomi Indonesia juga relatif kuat ditopang oleh konsumsi dalam negeri. Airlangga pun optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 dapat mencapai 5,2 persen.

"Dari internal ekonomi kita relatif kuat karena kita punya domestic market. Tahun depan pun pertumbuhan ekonomi kita antara 4,8 sampai 5,2 (persen). Jadi tentu berbagai lembaga yang memprediksi tersebut melihat bahwa Indonesia relatif kuat,” tutup Airlangga.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya