Berita

Perdana Menteri Anthony Albanese/Net

Dunia

Australia Peringati 20 Tahun Tragedi Bom Bali, PM Albanese: Dampaknya Masih Terasa hingga Saat Ini

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 09:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Australia memperingati peristiwa bom Bali yang merenggut nyawa puluhan warganya dua dekade lalu pada Rabu (12/10) waktu setempat. Hadir dalam upacara peringatan Perdana Menteri Anthony Albanese.

Pada 12 Oktober 2002, Australia menderita korban jiwa terbesar dari satu serangan teroris ketika dua bom meledak di Kuta Bali. Ada 202 orang tewas, termasuk 88 warga Australia.

Berbicara saat upacara peringatan di Coogee di timur Sydney, Albanese mengatakan itu adalah hari yang khusyuk bagi Australia.

"Sementara pemboman itu mengejutkan dan menghancurkan bangsa, pada akhirnya teroris Jemaah Islamiyah - yang bertujuan untuk mengadu domba bangsa dan negara - tidak menang," kata Albanese, seperti dikutip dari 9News.

"Itu tidak memecah belah negara, itu menyatukan negara," ujarnya.

Dan hari ini, kata Albanese, kami sekali lagi menggelar peringatan ini untuk menyampaikan belasungkawa kami untuk sekali lagi bersatu melawan teror dan untuk memberikan penghormatan kami kepada para korbannya.

"Australia kehilangan sebagian dari kepolosannya sebagai akibat dari pengeboman dan itu akan selamanya mengubah cara kita memandang dunia," katanya.

"Dampaknya sama dalam hari ini seperti 20 tahun yang lalu. Itu membuat kami lebih sadar tentang fakta bahwa kita perlu waspada terhadap mereka yang akan membahayakan kita dan menyerang cara hidup kita," tambahnya.

Lokasi serangan, salah satu tujuan wisata paling populer bagi warga Australia, adalah sesuatu yang mengejutkan, kata perdana menteri.

"Itu terjadi di tujuan liburan. Itu bukan zona perang. Dan fakta bahwa itu direncanakan dengan sangat cermat, saya pikir adalah sesuatu yang masih mengejutkan hari ini sehingga orang bisa duduk dan berencana untuk menyebabkan kehancuran seperti itu," ujar Albanese.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya