Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Pakai Artificial Intelligence untuk Awasi dan Batasi Kritik Warga

SENIN, 10 OKTOBER 2022 | 22:20 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

China telah memanfaatkan kemampuan teknologi tingginya untuk melakukan pengawasan dan pembatasan opini terhadap warganya sendiri. Salah satunya dengan penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Merujuk pada UU Keamanan Nasional, Beijing memiliki kendali penuh pada peredaran informasi dan dapat memaksa perusahaan internet untuk membocorkan data pelanggan kepada pemerintah.

"Siapa pun yang mengecam China atas kebijakannya akan dibungkam dan mereka yang mengakuinya akan dihadiahi gaya hidup yang nyaman, aman," jelas aturan tersebut seperti dimuat The Hongkong Post pada Senin (10/10).

Dimuat ANI News, perusahaan raksasa China seperti Alibaba dan Tencent yang memiliki begitu banyak data pengguna internet, bahkan tidak segan untuk membocorkan semua data pelanggan kepada pemerintah.

Alibaba menciptakan platform cloud yang disebut City Brain di kota asalnya, Hangzhou. AI itu digunakan untuk mengontrol beberapa operasi penting, termasuk lalu lintas, penggunaan listrik, dan pengiriman layanan kesehatan.

Pemerintah bahkan telah menaruh sekitar 200 juta kamera CCTV dari sistem Skynet pada 2019, dengan jumlah yang empat kali lebih banyak dari yang ada di AS. Kota Chongqing, Shenzhen, dan Shanghai adalah paling banyak mendapatkan pengawasan.

Presiden China Xi Jinping juga mampu membayar banyak karyawan untuk bekerja berjam-jam dan mengoperasikan mesin untuk melacak aktivitas banyak orang.

Karena kecanggihan AI-nya, China mengklaim telah mengimpor produk pengawasannya ke berbagai negara.

Menurut penelitian Sheena Greitens di University of Texas, lebih dari 80 negara di seluruh dunia, termasuk beberapa negara demokrasi, telah membeli perangkat pengawasan polisi China.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya