Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi./Net

Politik

Indonesia Tolak Pembahasan Uighur di PBB, Jokowi Bisa Dianggap Gagal Hormati HAM

MINGGU, 09 OKTOBER 2022 | 07:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap Indonesia yang menolak pembahasan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uighur di Dewan HAM PBB patut disesalkan. Bahkan, sikap Indonesia itu menyakiti umat Islam Indonesia dan umat Islam dunia.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi. Ia menilai sikap Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di PBB telah menyalahi UUD 1945.

"Sikap Kemlu yang merupakan wujud dari politik luar negeri Indonesia itu bertentangan dengan UUD 1945 dan melanggar Pembukaan UUD soal HAM dan Kemanusiaan," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/10).

Menurut Muslim, sikap Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan telah meratifikasi soal-soal HAM di dalam negeri, tidak mencerminkan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia sebagai negara bangsa yang merdeka dan berdaulat, serta menghormati dan menegakkan konstitusinya sendiri.

"Rezim ini dianggap gagal tegakkan konsitusi dan HAM. Karena sejatinya HAM adalah bersifat universal, tanpa mengenal ruang dan kedaulatan negara. Oleh sebab itu pelanggaran HAM oleh RRC (Republik Rakyat China) atas nasib kaum muslim Uighur itu adalah sesuatu yang harus ditolak dan PBB perlu memberikan sanksi atas pelanggaran HAM oleh RRC atas Uighur selama ini," tegas Muslim.

Muslim menduga, Indonesia menolak pembahasan pelanggaran HAM di Uighur dikarenakan kiblat politik luar negeri Indonesia yang saat ini ke China, sehingga takut akan terganggu investasi, bisnis, dan dukungan China atas rezim Jokowi saat ini.

"Sikap Indonesia saat ini di Forum PBB soal HAM dan Kemanusiaan itu akan menjadi bukti demi kepentingan politik pelanggaran HAM dan kemanusiaan akan dianggap hal yang biasa. Dan itu berdampak pada posisi Indonesia di mata dunia maupun di dalam negeri," terang Muslim.

Selain itu, kata Muslim, langkah Indonesia akan dianggap sebagai negara yang kompromi atas pelanggaran HAM dan Kemanusiaan demi kepentingan politik, diplomatik dan bisnis.

Padahal, sikap tersebut tidak mencerminkan kepentingan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi HAM, kemanusiaan dan konstitusi.

"Atas persoalan ini sebaiknya Jokowi memecat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu RI, atau Jokowi dianggap gagal laksanakan konstitusi, hormati HAM dan kemanusiaan. Maka atas sikap Indonesia di forum HAM di Dewan HAM PBB itu dianggap gagal. Dan itu mencederai Indonesia di mata Internasional," pungkas Muslim.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

UPDATE

Kabar Baik, Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Nataru

Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:06

Google Tak Membantu, IHSG Longsor di 7.540

Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:02

Komisi IX DPR Raker Bareng Kementerian PPMI, Ini yang Dibahas

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:54

Gugatan Terhadap Edi Damansyah Ditolak, Pakar: kerugian Konstitusional bagi Penggugat

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:40

Selip Lidah Suswono Lebih Parah dari Ahok

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:38

BRGM-PT PHR Gelar Pelatihan PLTB bagi Petani Riau untuk Pulihkan Ekosistem Gambut

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:38

Komnas HAM Dorong RUU KUHAP Masuk Prolegnas 2025-2029

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:21

Tom Lembong jadi Tersangka, Rieke Diah Pitaloka Kenang Momen Tolak Impor Gula Tahun 2015

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:14

Baru Diangkat, Sekjen Hizbullah Naim Qassem Sudah Ditarget Israel

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:00

AHY Ingin Ekonomi Tumbuh Merata Melalui Konektivitas Infrastruktur

Rabu, 30 Oktober 2024 | 16:59

Selengkapnya