Tokoh Bioskop Indonesia Johan Tjasmadi/Ist
Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.
Telah berpulang, HM Johan Tjasmadi, tokoh film dan bioskop Indonesia. Ia wafat Jumat (7/10) pukul 09.00 WIB di rumahnya, Jalan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Almarhum meninggal dalam usia 85 tahun. Meninggalkan seorang istri, anak dan cucu.
Berita duka itu disampaikan oleh Ibu Hj Nurhayati, istri almarhum. Menurut Hj Nurhayati, Pak Johan wafat akibat sakit parkinson yang dideritanya tiga tahun terakhir.
HM Johan Tjasmadi lahir 1 Juni 1937 di Pekalongan. Semasa hidup, lebih separuh usianya diabdikan di dunia film, memimpin organisasi film dan bioskop. Ia juga memproduksi film dan beberapa kali menjadi penulis skenario dan sutradara film.
Almarhum salah satu tokoh penting perfilman khususnya perbioskopan di Tanah Air. Pak John -- begitu akrab dipanggil puluhan tahun memimpin GPBSI (organisasi bioskop) dan beberapa kali menjadi Ketua Panitia Festival Film Indonesia. Selain itu ia juga aktif menulis kolom di berbagai media pers, dan menerbitkan
Majalah Film.
Ia mengawali karier di film dari bawah sekali. Lalu meningkat menjadi manajer bioskop Orion (1954). Daya tarik film membuat ia meninggalkan pekerjaannya di bidang transportasi dan EMKL (1957-1959) dan perdagangan umum (1960-1965).
Terpilih pertama kali sebagai Ketua GPBSI perwakilan Jakarta tahun 1967 merangkap sebagai sekjen GPBSI Pusat 4 periode berturut (1970-1974 sampai 1987-1992) dan Ketua Umum GPBSI Pusat 1992-1997.
Ia menjadi anggota Dewan Film Nasional (1979-1992) dan sebagai ketua Umum Panitia Tetap (Pantap) Festival Film Indonesia (1988-1992).
Selanjutnya, ia terpilih sebagai Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N), pengganti/pelanjut Dewan Film. Pak John pernah juga menjadi anggota MPR-DPR RI 3 masa bhakti, 1987-1992, 1992-1997, dan 1997-2002.
Mantan Pemimpin Umum
Majalah Film itu adalah penerima hadiah "Jamaluddin Malik pada 1993â€. Terakhir ia menjadi produser pelaksana film kolosal
Fatahillah (1996-1997).
Jenazah almarhum akan dimakamkan ba’da Shalat Jumat di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Penulis adalah Wartawan Senior