Berita

Penembakan gas air mata yang diduga jadi salah satu penyebab kematian ratusan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan/Net

Politik

Apresiasi Kapolri Copot Kapolres Malang, Sara Institute Ajak Publik Objekif soal Tragedi Kanjuruhan

KAMIS, 06 OKTOBER 2022 | 23:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sanksi pencopotan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akibat tragedi meninggalnya ratusan orang usai laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10), mendapat apresiasi dari kelompok masyarakat.

Salah satu yang menyampaikan apresiasi atas tindakan tegas Kapolri tersebut ialah Direktur Eksekutif Sara Institute Muhammad Wildan.

Wildan menilai, ketegasan kapolri sangat tepat untuk menjawab kritikan serta masukan berbagai pihak atas tragedi Kanjuruhan yang disebut pemerintah menewaskan 125 orang.

"Maka semua pihak harus sama-sama bertanggungjawab tanpa harus saling menyalahkan kemudian menyudutkan Polri. kapolri sudah mencopot kapolres beserta danyon dan yang lainya itu bentuk ketegasan kapolri," kata Wildan dalam keterangannya, Kamis (6/10).

Menurutnya, jangan lagi ada pihak yang tendensius hanya menyudutkan Polri, padahal Polri sendiri tidak melanggar hukum.

"Penggunaan gas air mata itu dibolehkan UU dalam situasi darurat," ujarnya.

Selain itu, Wildan juga menanggapi wacana yang menyebar di publik soal larangan FIFA itu dalam kondisi umum.

"Situasi keributan di Stadion Malang itu masuk kategori situasi darurat. Jadi menyalahkan Polri sama sekali tidak bijak dan salah sasaran," tuturnya.

Dia menjelaskan bahwa dalam pasal 9 dan 10 aturan yang dibuat FIFA terdapat norma yang menyebutkan bahwa di situasi darurat polisi boleh  menggunakan senjata.

"ICCPR, kovenan internasional, juga mengatur hal itu bahwa polisi boleh menggunakan senjata dalam situasi darurat," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya