Berita

Ketua DPR RI Puan Maharani/Net

Politik

Pidato di P20, Puan Singgung Perubahan Iklim, Ketahanan Pangan hingga Kesetaraan Gender

KAMIS, 06 OKTOBER 2022 | 15:52 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tatanan dunia baru, menjadi aspirasi dari masyarakat global hari ini. Dalam hal ini, dunia baru yang diharapkan yang lebih humanis, ramah, damai, dan indah.

Untuk itu, kehadiran parlemen negara-negara G20 diharapkan dapat mengambil peran yang penting dalam membangun tatanan dunia baru, dalam menghadapi gejolak ekonomi dan tantangan pembangunan kedepan.

Begitu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani saat memberikan pidato pada The 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) tahun 2022 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis siang (6/10).


“Pertemuan ini bertujuan untuk menggalang kerjasama parlemen dalam mendukung agenda dan implementasi kesepakatan G20. Khususnya dalam kerangka pemulihan global, pencapaian,” ujar Puan.

Mantan Menko PMK itu kemudian menyinggung masalah agenda pembangunan berkelanjutan 2030, dan mengatasi berbagai tantangan global lainnya.

“Kita bertemu pada momen, di mana dunia baru saja menghadapi pandemi dan setiap negara sedang menjalankan pemuliham sosial dan ekonomi dari dampak pandemi tersebut,” katanya.

Menurutnya, semua pihak menyadari bersama, bahwa kondisi perekonomian global saat ini, menempatkan setiap negara berada dalam kerentanan yang tinggi, yang ditandai dengan lonjakan inflasi, respon kebijakan moneter, perlambatan ekonomi, konflik geopolitik, serta meluasnya stagflasi. Kondisi ini, kata dia, diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2023.

“Di samping itu, kita juga masih memiliki sejumlah agenda global untuk direspon melalui kerja-kerja nyata, antara lain isu-isu yang berkaitan dangan climate change, lingkungan hidup, ekonomi hijau, ketahanan pangan dan energy, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,” tuturnya.

Pasalnya, lanjut politisi PDI Perjuangan ini, pertemuan P20, menjadi sangat strategis, karena G20 menguasai 85% ekonomi dunia dan memiliki 65 persen penduduk dunia; sehingga aksi konkrit G20 akan membawa dampak dan manfaat nyata, tidak hanya untuk G20 tapi juga untuk dunia.

Dalam menghadapi gejolak dan tantangan global ke depan, kata Puan, tidak ada satu negara yang mampu menghadapinya sendirian. Setiap negara membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya.

Masalah lokal dapat dengan mudah berkembang menjadi krisis global. Krisis global dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai negara.

“Oleh karena itu, setiap negara harus selalu memperhitungkan kemungkinan terjadinya krisis global dalam setiap pembuatan kebijakan di dalam negeri,” katanya.

Puan menegaskan, sangat bahwa saat ini segala masalah dunia kita saling berhubungan. Sehingga diperlukan respon bersama yang melibatkan berbagai kalangan dan prespektif.

Termasuk juga diperlukan kerja bersama, kolaborasi, gotong royong: antar negara, berupa kerjasama internasional; antar pihak, melibatkan berbagai stakeholders; dan antar bidang, pendekatan multi sektor yang melibatkan solusi keamanan, politik, ekonomi, sosial.

“Setiap negara memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi resiko ancaman krisis. Melalui kerja bersama, kolaborasi, dan gotong royong antar negara, diharapkan dapat meningkatkan daya respon setiap negara untuk menanggulangi permasalahan global,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya