Berita

Ketua Umum PP HIMMAH, Abdul Razak Nasution/RMOL

Politik

Buntut Tragedi Kanjuruhan, PP HIMMAH Desak Kapolri Evaluasi Kapolda Jatim

RABU, 05 OKTOBER 2022 | 02:20 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Insiden kerusuhan paska pertandingan Arema dengan Persebaya yang menyebabkan ratusan orang mati mendapat sorotan dari Pimpinan  Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH).

Ketua Umum PP HIMMAH, Abdul Razak Nasution, menyesalkan pola penanganan terhadap suporter yang turun ke stadion oleh polisi dengan menghajar dan menembaki gas air mata. Kata Abdul razak, penonton yang ada di tribun mendapatkan imbas hingga membuat mereka meregang nyawa.

Razak mengatakan, dalam aturan FIFA penggunaan gas air mata jelas dilarang. Aturan itu tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan.


"Jelas ditulis: Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa,” demikian kata Razak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/10).


Atas insiden itu, mantan Ketua PW HIMMAH Sumatera Utara itu menilai, ada masalah koordinasi di internal aparat keamanan dan panitia pelaksana. Padahal sebelum pertandingan (match), pasti ada Rakor pengamanan antara Panpel dengan Kepolisian.

“Apa alasan yang membuat polisi menembakkan gas air mata ke tribun, sehingga membuat kepanikan massal,” tanya Razak.

Ia mengatakan, strategi evakuasi yang utama adalah mengamankan pemain, dan itu sudah dilakukan. Selanjutnya tinggal mencegah penonton melakukan perusakan.

Razak pun mendesak agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Wajib mengevaluasi kinerja Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Alfinta.

Dalam pandangan Razak, Irjen Nico tidak becus dalam menjalankan tugas. Apalagi, saat ini Kapolri bekerja serius mengembalikan marwah dan citra Polri yang menurun akibat kasus Brigadir J.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya